JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Di balik sukses Pemkab Semarang menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori Kota Sedang dari Kementerian Perhubungan RI, ada beberapa program yang menjadi unggulan Pemkab Semarang hingga meraih penghargaan tersebut. Apa saja programnya?
Perlu diketahu, penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di Ballroom, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang Tri Martono menjelaskan terkait keberhasilan Pemkab Semarang meraih penghargaan WTN. Dijelaskan, penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai memiliki tata kelola transportasi yang baik. Dari 106 kabupaten / kota yang melakukan pendaftaran, setelah diverifikasi ada 61 kabupaten/Kota yang berhak menerima penghargaan.
“Kami menyiapkan sarana prasarana pendukung dan pengaturan lalu lintas di tiga titik utama sebagai obyek penilaian. Berkat dukungan semua pemangku kepentingan, bisa dinilai baik oleh tim penilai independen,” terangnya saat ditemui di Ungaran, kemarin.
Tiga titik pengaturan lalu lintas yang dinilai adalah jalur bus antar kota sepanjang Jalan Slamet Riyadi – Jl HOS Cokroaminoto sampai ke terminal Sisemut, ruas jalan Ahmad Yani depan Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran dan Jalan Letjen Soeprapto dari lampu traffic light Kantor DPRD hingga gerbang tol Ungaran.
Penempatan rambu-rambu dan rekayasa lalu lintas di ketiga ruas itu dinilai apik oleh tim penilai independen yang terdiri dari akademi, pengamat transportasi dan lalu lintas serta dari Kementerian terkait.
Menyinggung tentang pelayanan transportasi bersubsidi di wilayah perbatasan, Tri Martono menegaskan pihaknya akan melanjutkan di tahun 2025 mendatang. Selama ini sudah ada 18 kendaraan angkutan umum yang mendapat subsidi untuk melayani warga di daerah yang belum ada trayek. Pelayanan dilaksanakan di wilayah terpencil di Kecamatan Bawen, Pabelan dan Tuntang.
“Sesuai arahan Bupati, pelayanan direncanakan akan diperluas terutama untuk warga di wilayah perbatasan bagian Selatan,” ujarnya.
Sedangkan untuk pelayanan bus sekolah, tahun ini akan dilanjutkan mulai Oktober hingga Desember. Ditegaskan, pelayanan untuk membantu warga mendapatkan akses angkutan umum yang aman, mudah dan murah. (muz)