JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Syah and The Band sukses tampil sebagai band pengiring dalam event berkelas Pemilihan ” Duta Genre Indonesia 2023 ” momen tersebut, menjadi kebanggaan Syah and The Band yang mampu meningkatkan performa dan musikalitas band lokal Semarang.
Pada ajang Pemilihan Duta Genre Indonesia 2023 tersebut, Syah and The Band, menjadi satu – satunya grup musik yang mengiringi bintang tamu pada event yang dihelat selama tiga hari, belum lama ini, di Kota Semarang.
Pada hari pertama Kompetisi Duta Genre Indonesia 2023 di MG Setos Hotel Semarang bersama tampilan Novia Situmeang Idol (top 6) dan di hari kedua Syah and the band sebagai pengiring bintang tamu dan sekaligus tampil menghibur penonton.
Pada event tersebut, juga digelar pameran both tema cultural dari seluruh indonesia dan di hadiri 400 siswa siswi SMP dan SMA dari Kota Semarang.
Tak berhenti disitu saja, pada puncak event Grand final Duta genre indonesia 2023 di taman indonesia kaya yang menghadirkan Alvin Jo (Xfactor) juara 1, Syah and The Band juga tampi sebagai band pengiring.
“Duta GenRe merupakan ajang pemilihan remaja putra dan putri untuk mencari figur teladan serta motivator di kalangan remaja yang nantinya berperan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan”, kata Syahrudi pentolan Syah and The Band.
Dijelaskan, pada babak Grand Final, ada 64 peserta dari seluruh indonesia yang didukung para supporter kontingen perwakilan dari setiap kota dan mampu menyedot antusia ribuan penonton dari kalangan milenial.
Syah and The Band yang digawangi, tiga vokalis syahrudy, pahlevi dan Bagus Pamungkas, Rully Keibor, Acil Drumer, Faris Sexephone, Adrian gitar, Givan, bass, Paijo Ketipung.
Performa dan musikalitas mereka benar – benar mampu mengimbangi penampilan para bintang tamu selama tiga hari event digelar.
“Kami berharap, semoga Syah and The Band, bisa terus berkembang diranah dunia musik semakin profesional dan menjadi band satu – satunya di semarang yang di rekomendasikan untuk menjadi band pengiring artis jika menggelar konser di Semarang”, tutup Syahrudi. (ucl)
