Tadabur Alam Amir Mahmud Center Tanamkan Wawasan Kebangsaan dan Kebersamaan

Kegiatan tadabur alam yang digelar Amir Mahmud Center di Sekipan Tawangmangu Karanganyar. Foto : Ade Ujianingsih/Jateng Pos
JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Pemuda dan mahasiswa harus ditanamkan dan disiapkan menjadi kader penerus bangsa. Salah satu cara untuk menanamkan jiwa kebangsaan melalui Tadabur alam, seperti yang digelar Amir Mahmud Center (AMC) di Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar, Sabtu – Minggu (26-27/9).
“Ini kegiatan perdana AMC untuk peradaban, bersama 30 pemuda calon tokoh bangsa. Kita sampaikan wawasan kebangsaan dan kebersamaan untuk memiliki jiwa nasionalisme dan Pancasila, metode nya dengan tadabur alam, atau dikenal outbound.” Kata Dr Amir Mahmud, Direktur AMC.
Peserta diberi pemahaman, diajak berdiskusi lalu dilanjutkan dengan aksi nyata nilai nilai kebersamaan, cinta tanah air dan toleransi.
Misi kegiatan ini untuk mencetak kader bangsa yang regius, yang memiliki keyakinan agama sejalan dengan semangat kebangsaan.
“Peserta dari berbagai latarbelakang,  bersatu dalam satu acara yang mengajarkan kebersamaan, toleransi, pluralitas dan kepedulian,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Brigjen Pol Nurwahid,  berkesempatan meninjau ke perkemahan dan memberikan motivasi pada peserta terkait wawasan kebangsaan dan nasionalisme.
“Harapannya peserta bisa memahami kesadaran berkebangsaan, bisa menjadi influencer bagi kalangan sesamanya,” tandasnya.
Isnaini Sofiana, salah satu peserta wakil dari IPM UMS, mengaku senang bisa bergabung dalam acara Tadabur Alam yang digelar AMC.
“Kegiatan ini enjoy happy dan banyak wawasan tentang radikalisme dan nasionalisme,” kata mahasiswi semester 3 Prodi Bahasa Inggris FKIP UMS.
Isnaini mengaku dengan latar belakang yang beda beda ternyata tujuan sama untuk masa depan. Kenal dengan banyak teman dari berbagai kampus, menambah jaringan.
“Diskusinya menarik membahas Pancasila dan UUD tidak terlepas dari ajaran agama. Selama ini kita mengkotak kotakkan agama berbeda dengan Pancasila atau kehidupan bernegara. Ternyata berhubungan erat dan sejalan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ungkap Isnaini. (Dea/bis)