Tak Tahan Jualan Sepi, Ini yang Dilakukan Pedagang Wonosobo

Paguyuban Pedagang Taman Plasa dan sejumlah Juru Parkir komplek Rita Pasar Raya melakukan audiensi di Setda Wonosobo. FOTO:JPNN

JATENGPOS.CO.ID. WONOSOBO- Paguyuban Pedagang Taman Plasa dan sejumlah Juru Parkir yang selama ini mengadu nasib di sekitar komplek gedung eks rita pasar raya mengeluhkan dagangan sepi. Mereka meminta pemerintah mencari solusi atau jalan keluar terkait masalah tersebut.

“Kita minta pemerintah mencari solusi, kita bukan mendukung rita pasaraya beroperasi lagi, tapi dampak nyata sudah dirasakan saat ini,” kata Sekretaris Paguyuban Pedagang Taman Plasa Indra kemarin usai menghadiri audiensi di komplek gedung setda wonosobo.

Menurutnya, sebelum penutupan, pedagang masih memperoleh penghasilan cukup lumayan dari hasil penujualan, akan tetapi saat ini  nyaris tidak laku. Penjualan benar-benar sepi. Dampaknya mulai terasa.

“Sebelumnya jalanan macet, tapi sekarang sudah tidak ditemukan situasi  tersebut. Wonosobo bisa menjadi kota mati kalau seperti itu terus, semua mengalami kelesuan pengunjung,” katanya.


Baca juga:  Kebakaran Dua Kandang Ayam Kerugian Rp 2 Miliar

Situasi sepi seperti saat ini akan  sangat merugikan pedagang, bahwa semua pedagang yang ada di lantai bawah gedung eks rita pasar raya bisa terancam gulung tikar. Untuk konsep jangka panjang yang akan dilakukan pemerintah dirinya tidak akan ikut campur, sebab itu menjadi kewenangan pemda.

“Yang kita butuhkan kondisi jangka pendek atau saat ini. Pedangang terncam gulung tikar. Kita berharap  pemerintah ada kebijakan. Kita tidak membela siapapun, harapanya rita pergi, pedagang taman plasa ramai, tapi ternyata hal ini tidak terjadi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Perdagangan Koperasi Dan UMKM  Kabupaten Wonosobo Agus Suryatin mengemukakan,  bahwa setiap perubahan akan membada dampak, termasuk  perubahan atau dampak tidak beroperasinya rita pasaraya yang sudah habis masa kontraknya.

Baca juga:  Jelang Idul Adha, PLN UP2D Jateng & DIY Lakukan Aksi Peduli Lingkungan

“Semuanya punya dampak, baik itu positif maupun negatif, soal omset penjulan tentu akan berpengaruh, namun semua sudah punya segment masing-masing,” ujarnya.

Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat lebih jauh, sebab masalah tersebut sudah diketahui oleh banyak pihak. Bahwa telah ada kesepakatan bersama kontrak habis rita tidak menggunakan tempat itu lagi.

“Kesepakatan khan dibuat bersama, bahwa mereka yang hadir saat ini ikut menyaksikan sendiri proses pembuatan kesepakatan itu,” tandasnya.

Saat ini pihak dinas pasar sedang fokus untuk memberdayakan gedung eks rita pasaraya agar mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah dan juga mendorong peningkatan sektor ekonomi di pusat jantung kota wonosobo itu.

Baca juga:  Ribuan Pencari Kerja Berburu Lowongan Di Job Fair UMP 2019

“Kita tidak tinggal diam kita sedang melakukan kajian untuk menghidupkan kawasan tersebut, beberapa posi seperti membuat area bermain dan  juga parkir. Yang penting tidak menjual produk yang sama dengan pasar induk,” pungkasnya. (gus/jpnn/muz)