JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Sedikitnya enam rumah mengalami kerusakan berat dan ringan, akibat bencana alam yang terjadi di dua wilayah di Boyolali. Bencana alam tanah longsor dan rumah roboh terjadi setelah hujan deras sejak pagi hingga sore hari mengguyur wilayah di Kota Susu ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan tanah longsor terjadi di Perumahan Griya Ringin Sakti Asri, Desa Randusari, Kecamatan Teras, pada Kamis (16/11) siang. “Sebanyak lima rumah mengalami kerusakan. Tiga rusak berat dan dua rusak ringan,” jelas Bambang Sinungharjo, Jumat (17/11).
Rumah yang rusak berat yakni milik Hari Sri Manopo (35), rumah bagian kamar mandi dan dapur roboh. Kemudian rumah milik Sugiyanto (57), roboh pada ruang keluarga, dapur dan kamar mandi serta rumah milik Ahmad Mustofa (47), rusak pada bagian dapur. “Dua rumah yang rusak ringan yakni mengalami retak pada dindingnya,” jelasnya.
Sementara itu satu rumah di Dukuh Trayu Kulon, Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono roboh, setelah dindingnya ambruk. Rumah milik Joko itu, ambruk pada rumah bagian dapur.
“Dindingnya ada yang ambruk, sehingga atapnya ikut runtuh.”
Pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pendataan. “Kami juga sudah menyalurkan bantuan untuk gotong-royong warga,” imbuh dia.
Sementara itu warga Perumahan Griya Ringin Sakti Asri yang rumahnya rusak akibat talud di belakang rumah longsor itu, kini harus mengungsi. Pasalnya, rumah-rumah mereka sudah tidak layak maupun membahayakan jika nekat ditempati. Mereka mengungsi ke rumah orang tua maupun kerabatnya.
Hari Sri Manopo (35), salah satu pemilik rumah yang mengalami rusak berat mengatakan, sebenarnya sudah ada rencana untuk merehab pondasi atau talud setinggi sekitar 4 meter di belakang rumah itu, agar lebih kuat. Bahkan, besi untuk tulangan cor beton sudah disipakan.
“Malah sudah keburu taludnya longsor,” katanya.
Rumah miliknya ambrol dibagian belakang. Menghancurkan kamar mandi, ruang keluarga dan gudang.
Peristiwa longsornya talud itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan deras sejak pagi mengakibatkan perumahan itu kebanjiran karena ada selokan yang mampet. Genangan air bahkan masuk ke sejumlah rumah warga dengan ketinggiannya mencapai 50 cm.
Akibat banjir itu, talud penahan tanah setinggi 4 meter di belakang rumah warga di perumahan itu tak kuat menahan air. Selain itu tanahnya yang labil sehingga talut jebol dan longsor. (aji/saf/mg8)