Tanggul Jebol Desa Ngrapah Kabupaten Semarang Ditangani Bertahap

TERGENANG: Kondisi air banjir saat masih mengalir dan menggenangi lingkungan dusun Ngendo Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru, Rabu (11/12) pagi. FOTO: IST/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Banjir yang melanda Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, berangsur-angsur telah surut, Rabu (11/12/2024). Akibat curah hujan yang masih tinggi, petugas gabungan, relawan, TNI-Polri dibantu dengan warga langsung melakukan pembersihan dan membuat tanggul sementara.

Selain itu, para tim gabungan saat ini melakukan pembersihan ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai Klegung. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan ember dan alat pembersih lantai akibat air beserta lumpur masuk ke rumah warga.

Tanggul jebol diperkirakan sepanjang 15 meter tidak mampu menahan luapan air sungai usai diguyur hujan. Hingga saat ini jalan depan rumah warga masih terdapat aliran air sungai akibat tanggul sungai jebol.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengatakan, penanganan tanggul jebol di dusun Ngendo kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana untuk penanganan sepanjang 30 meter dilakukan menyesuaikan kapasitas kekuatannya.


Baca juga:  Pembebasan Tanah Tol Yogya-Bawen di Kabupaten Semarang Tercepat

“Bapak Kepala (BBWS Pemali-Juana, red) ada di lokasi tadi kita sudah mengobrol. Tanggul jebol kewenangan BBWS penanganan sekitar 30 meter dengan panjang dan tinggi disesuaikan. Harapan kita nantinya secara bertahap tanggul diberi penguat terutama yang ada penduduknya,” ujarnya di lokasi banjir, Rabu (11/12/2024) pagi.

Bupati juga mengimbau kepada masyarakat selalu waspada pengantisipasi curah hujan tinggi yang terjadi tidak menentu. Pihaknya memberikan perhatian kepada warga yang rumahnya terdampak banjir.

“Rumah warga yang terdampak nantinya kita asassement tingkat kerusakannya, apakah masuk ringan, sedang atau berat. Rumah yang rusak akan kita bantu melalui bantuan kebencanaan,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan saat ini kondisi dilapangan sudah terkendali. Air yang semula sesaat tanggul jebol mencapai 50 sentimeter saat ini berangsur surut.

Alex juga memastikan seluruh warga Desa Ngrapah dalam kondisi baik. Ada dua orang remaja yaitu Ardi (20), dan Yuni (20), yang terseret arus saat tanggul jebol. Namun keduanya hanya mengalami luka ringan, dan sudah mendapat perawatan di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.

Baca juga:  Hadiri Haul Kabupaten Semarang, Bupati Ngesti Nugraha Doakan Kesejahteraan Masyarakat

“Penanganan awal mengevakuasi para warga sudah kami lakukan. Ada kurang lebih 90 KK yang terdampak. Ada juga dua korban yang sempat dikabarkan hanyut sudah ditemukan dan saat ini dalam penanganan medik. Hingga saat ini kami masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan BBWS agar segera ditindak lanjutin,”jelasnya.

Alex menceritakan laporan pertama masuk pukul 19.15 WIB tim BPBD dan relawan langsung mendatangi lokasi kejadian. Disebutkan, ada sekitar 72 rumah satu masjid dengan 90 KK terendam air dengan kedalaman 30 sentimeter hingga 50 sentimeter. Untuk warga yang mengungsi ada tujuh KK.

“Beberapa rumah terdampak, ada 27 lansia yang sudah kami evakuasi. Ini tim dan relawan juga melakukan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan sisa-sisa yang terbawa banjir,” lanjutnya ditemui, Rabu (11/12/2024) .

Baca juga:  Pekan SOIna Kabupaten Semarang Dibuka Hari Ini, Wadahi Bakat Anak Berkebutuhan Khusus

Kabid Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Sulistyo menambahkan, pihaknya melakukan kerja bakti bersama petugas lainnya dan dibantu warga untuk membuat tanggul sementara dan membersihkan rumah warga yang terdampak. Sebab saat ini kondisi cuaca sering hujan, sehingga pembuatan tanggul sementara harus dilakukan.

“Kami dibantu instasi terkait, TNI-Polri, sukarelawan dan warga. Hari ini kami melakukan pembersihan dan pemasangan tanggul sementara dari bambu dan karung pasir,” kata Mediarso, Rabu (11/12/2024).

Diharapkan pemasangan tanggul sementara selesai. Tanggul sementara dibangun dengan menggunakan trucuk bambu, karung pasir, dan menerjunkan alat berat. Setelah tanggul selesai nantinya tim gabungan akan membantu membersihkan rumah warga dan jalan yang masih berlumpur. (muz)