Tantangan 2D2J, Tingkatkan Pemahaman Soal Cerita Matematika

Indria Diah Nurul Aini, S.Pd.

Soal cerita dalam pembelajaran matematika sering kali menjadi bentuk soal yang sulit dipahami dan diselesaikan oleh siswa. Beberapa kendala siswa adalah bagaimana mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika. Soal cerita matematika berdasarkan Raharjo dan Astuti (2011) dalam Rahmania & Rahmawati (2016) merupakan soal yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari dimana untuk menyelesaikannya menggunakan kalimat matematika yang memuat operasi hitung, bilangan, dan relasi. Pembelajaran soal cerita dapat digunakan sebagai cara untuk melatih siswa menyelesaikan masalah. Dalam soal cerita siswa dituntut untuk dapat memahami maksud dari permasalahan dan menemukan cara penyelesaiannya.

Hal yang sering dijumpai pada siswa kelas VI SD Negeri Banjarsari adalah siswa kurang memahami inti atau maksud dari soal cerita, sehingga muncul kesalahan dalam mengubah menjadi kalimat matematika atau dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Contohnya saat mempelajari materi KD 3.7 yang berhubungan dengan mencari luas permukaan serta volume gabungan beberapa bangun ruang, siswa masih kesulitan menentukan apa saja yang diketahui dari soal cerita tersebut. Siswa cenderung merasa bahwa soal cerita itu sulit dan membingungkan. Beberapa siswa kadang merasa bingung untuk memulai pengerjaan dari mana.

Berdasarkan permasalahan itu guru mencoba menggunakan Tantangan 2D2J selama siswa berlatih soal cerita bangun ruang. Tantangan 2D2J adalah Diketahui, Ditanyakan, Jawab, dan Jadi yang dikemas dalam berbagai variasi. Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan Tantangan 2D2J adalah (1) Guru menyiapkan beberapa soal cerita, (2) Siswa diberi waktu maksimal 2 menit untuk membaca soal secara klasikal maupun berkelompok, (3) Guru menunjuk salah satu siswa secara acak untuk maju dan menuliskan apa yang Diketahui dari soal cerita tersebut, (4) Guru menunjuk satu siswa lainnya untuk meneruskan menulis apa yang Ditanyakan dari soal tersebut, (5) Guru kembali meminta beberapa siswa lainnya untuk menuliskan cara pemecahan masalahnya pada bagian Jawab, (6) Guru meminta satu siswa lagi untuk maju menuliskan kesimpulan atau bagian Jadi.

Pada bagian menuliskan apa yang Diketahui dan Ditanyakan beberapa siswa cenderung merasa malas untuk menulis, maka peran guru harus memastikan bahwa siswa benar-benar paham dan menuliskan dengan rapi. Pada bagian Jawab, pastikan siswa menuliskan kalimat matematika ataupun rumus penyelesaian dengan benar. Satu lagi yang menjadi tantangan guru adalah tentang kemampuan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian siswa yang harus selalu dilatih. Beberapa siswa kadang sudah memahami cara penyelesaian masalahnya, tetapi kurang teliti dalam operasi hitung perkalian maupun pembagian.

Tantangan 2D2J ini dapat pula divariasi dalam beberapa bentuk kegiatan belajar, misalnya secara klasikal atau berkelompok. Secara klasikal, guru dapat memberikan satu soal kemudian siswa bersama-sama menyelesaikan tantangan 2D2J. Jika dilakukan berkelompok, dapat pula dikemas seperti kuis dan juaranya adalah yang mengumpulkan skor terbanyak. Soal yang digunakan pun dapat divariasi berupa undian atau ditayangkan menggunakan LCD proyektor. Kuncinya, biasakan terlebih dahulu para siswa untuk membaca soal dengan teliti sehingga mampu mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal cerita tersebut. Tekankan berulang-ulang dan latih para siswa untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Setelah itu, bimbing para siswa untuk menentukan cara penyelesaian yang tepat.

 

Oleh:

Indria Diah Nurul Aini, S.Pd.

Guru SD Negeri Banjarsari

Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang