JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – DPP Real Estate Indonesia (REI) mengakui, masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam mewujudkan program sejuta rumah. Hal ini terutama izin yang masih sulit, khususnya di beberapa daerah.
Anggota Badan Diklat DPP REI, Sudjadi mengatakan, dari kuota rumah yang harus dibangun REI sebanyak 230.0000 unit, baru bisa terealisasi 60% hingga September 2018.
“REI dapat jatah 25%, lebih tepatnya 230.000 unit seluruh Indonesia. Namun realisasi bulan kemarin belum memenuhi target,” kata Sudjadi di sela Pembukaan Pameran Properti Expo Semarang, di Mall Paragon, Rabu (10/10).
Sudjadi menambahkan, target sejuta rumah tidak bisa rampung hingga akhir tahun 2018 dan diperkirakan baru selesai pada 2019 mendatang.
“Hingga akhir tahun belum. Dua tahun berturut-turut kendalanya di perizinan,” imbuhnya.
Dia pun berharap, izin bisa lancar dan mudah, sehingga pengembang dapat segera membangun. Adapun program sejuta rumah sendiri merupakan program andalan Presiden Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014 lalu.
Jokowi memasang target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 angka backlog rumah dapat berkurang menjadi 6,8 juta unit pada tahun 2019.
Hal ini diwujudkan dengan program sejuta rumah, di mana pemerintah akan membangun sejuta unit rumah setiap tahunnya.
Sementara, Pameran Properti Expo Semarang yang digelar mulai 10-21 Oktober 2018 di Mall Paragon diikuti 13 pengembang properti dan 3 peserta pendukung. (aln)