Tarian Manca dan Kolaborasi Seni Meriahkan Pembukaan BIAF 2018

Sekda Jateng Sri Puryono berssama dengan Dirut Badan Otoritas Borobudur (BOB) membunyikan alat musik tradisional pada pembukaan BIAF 2018 di Taman Lumbini Candi Borobudur. ist

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Bertemakan “Togetherness and Diversity” Pembukaan Pagelaran Borobudur International Arts and Perfomance Festival (BIAF) 2018 di Taman Lumbini, Jumat (6/7) malam berlangsung meriah. Dihadiri tamu negara dan pejabat daerah, puluhan penari menampilkan kolaborasi karya seni lintas negara.

Kepada wartawan di sela pembukaan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan, pagelaran tersebut bukan semata-mata budaya seni namun juga upaya dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata agar lebih lama tinggal di Borobudur dan sekitarnya.

“Ini merupakan upaya untuk memahami Borobudur secara utuh secara historical, dan harapan dari Pemprov juga dapat berkembang ceritanya sehingga dapat memberikan dampak positif dalam kunjungan wisata di Borobudur dan sekitarnya,” tukasnya.

Baca juga:  Di Jateng Meninggal 50 Sehari

Dikatakan Sekda, di kabupaten Magelang sendiri, wisata lokal ada sekitar 17 lokal wisdom yang berada di sekitar Candi Borobudur. Pemerintah pusat sendiri telah melengkapi Borobudur dengan berbagai infrastruktur pendukung, termasuk promosi ke luar negeri. “Kami berharap target kunjungan 10 ribu wisatawan selama even berlangsung, dapat terpenuhi,” tandasnya.

iklan

Selain menyajikan tarian, budaya daerah, wisata, pameran, dan kuliner, dalam rangkaian kegiatan itu juga digelar sosialisasi perjalanan.
Para peserta diajak untuk melihat wisata unggulan serta keindahan Candi Borobudur dan berbagai objek wisata terkemuka lainnya di Magelang dan sekitarnya.

“Kami ingin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Borobudur dan tujuan lainnya. Selain itu kita juga ingin kehebatan Borobudur selalu marak di penjuru dunia,” ujarnya.

Baca juga:  Jateng Belum Ajukan Status PSBB

Sementara itu, sejumlah tampilan istimewa dihadirkan pada gelaran pembukaan BIAF 2018.
Sejumlah kolaborasi seni negara sahabat, di antaranya penampilan Christian dari Costa Rica, Dora dari Hungaria, dan Widya Ayu Kusuma Banyumas menyedot perhatian pengunjung.

Mereka menyuguhkan karya seni bertajuk ‘The Journey of the Spirit’ yang seolah-olah sedang mencari ruh Candi Borobudur. Selama sekitar 10 menit, iringan instrumen gitar, tabuh, dan suling Christian mengiringi penampilan mereka.
Selain penampilan kolaborasi seni tiga negara tersebut, juga ditampilkan kesenian tari dari India.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar Jateng), Alamsyah menjelaskan, panggung BIAF 2018 memang tidak hanya diisi seniman lokal saja. Sejumlah seniman mancanegara pun berhak menampilkan seni budaya.
“Sementara ini konsepnya baru kolaborasi saja, antara seniman asing dan seniman lokal,” jelasnya.

Baca juga:  Sibaristas Canangkan 10 Desa Wisata Unggulan Sekelas Kandri di Semarang

Seniman lokal, tidak hanya dari Jateng saja. Beberapa provinsi di Indonesia pun juga diundang untuk menyuguhkan pertunjukan seni budaya.
Tingginya minat seniman yang ingin terlibat dalam even di Candi Borobudur, maka membuat Pemprov Jateng berencana akan menggelar BIAF setiap tahun.

“BIAF ini biasanya diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Tapi karena animonya bagus, kemarin Pak Ganjar (Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Red) minta BIAF digelar setahun sekali, maka ini yang pertama,” katanya. (drh)

iklan