Tekan Angka Backlog, Simak Program “Tunjuk Rumah” untuk Milenial Ini

ilustrasi

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah provinsi Jawa Tengah terus mendorong pembangunan perumahan, untuk menekan angka Ketimpangan jumlah pasokan rumah dengan permintaan (backlog) perumahan di Jateng.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko mengatakan, saat ini masih ada 720.000 backlog dari sisi kepemilikan dan 530.000 dari sisi kepenghunian. Jumlah tersebut tersebut tersebar di sejumlah kabupaten / kota di Jateng.

“ Ini menjadi tantangan buat semua apakah akan diselesaiakan seluruhnya dalam waktu dekat, atau apakah perlu dilakukan prioritas,” ungkapnya.

Menurut Arief, faKtor utama masih tingginya angka backlog dikarena faktor ekonomi. Untuk itu pemprov Jateng akan mendorong penyediaan rumah untuk masyarakat Jawa Tengah dengan berbasis komunitas.


Baca juga:  Banjir Rob Mengepung Pesisir, Wakil Ketua DPRD Jateng: Penanganan Harus Komprehensif

“Yang kami bantu masyarakat miskin yang memiliki lahan dan mereka berkomitmen untuk melakukan pembangunan bersama. Nanti kami beri bantuan sosialnya berupa material,” ungkapnya.

Menurut Arif program ini sedianya akan mulai dilakukan pada tahun 2020 ini. Namun demikian hingga kini masih terkendala dengan kondisi pandemic virus corona. Menurutnya pembangunan rumah tidak hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga kalangan swasta dan masyarakat.

Untuk itu BNI Syariah mendukung program pemerintah terkait satu juta rumah dengan menyelenggarakan program Tunjuk Rumah. Tunjuk Rumah adalah program yang ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman yang sesuai keinginan.

Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Kelebihan program tunjuk rumah dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai akhir cicilan serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.

Baca juga:  Warga Klaten Tak Terganggu Hujan Abu Tipis

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap program Tunjuk Rumah ini dapat mempermudah calon nasabah terutama kaum milenial dalam memiliki rumah. “Serta dapat meningkatkan kinerja pembiayaan terutama BNI Griya iB Hasanah,” kata Iwan Abdi.

Program Tunjuk Rumah 2020 di launching pada tanggal 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah di antaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fixed income.

Untuk saat ini ada sekitar 1000 developer aktif yang bekerja sama dengan BNI Syariah. Hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.

Baca juga:  Pemprov Jateng Borong 3 Juta Masker Hasil Produksi UMKM

Target program Tunjuk Rumah sampai dengan akhir periode tahun ini yaitu Rp1,4 triliun. Untuk mencapai target ini, BNI Syariah mengoptimalkan pemasaran lewat cabang, gathering developer, media sosial dan media online. (rit)