JATENGPOS.CO.ID,SEMARANG – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota se-Jateng menandatangani deklarasi untuk mewujudkan Pemilu Damai pada 2019 di Gumaya Tower Hotel Semarang, Jumat.
Deklarasi Pemilu Damai tersebut antara lain dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muhamad Effendi, KPU, Bawaslu, serta perwakilan partai politik.
Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi juga menekankan pentingnya sinergitas antarlembaga penyelenggara maupun pengawas pemilu seperti KPU, Bawaslu, DKPP, dan lembaga-lembaga yang lain dalam menjaga situasi kondusif di Jateng.
Dengan sinergitas itu, kata dia, masing-masing lembaga bisa siap siaga menghadapi kerawanan yang terjadi.
“Situasi kondusif Jateng menjelang masa tenang dan saat pemungutan suara pemilu minggu depan akan bisa kita ciptakan dan kita pertahankan apabila segenap lembaga negara dan pemerintahan mampu mengembangkan sinergi yang berfokus pada keseluruhan proses akhir hingga 17 April mendatang,” katanya.
Menurut dia, ada beberapa bentuk dan hasil sinergitas tersebut seperti dukungan sarana dan prasarana jika diperlukan dan memfasilitasi proses distribusi logistik tepat waktu dan sasaran sesuai permintaan KPU Jateng, koordinasi untuk mewujudkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum secara tegas, tuntas, serta transparan pada rangkaian proses Pemilu ini.
Kemudian, koordinasi secara horizontal dan vertikal pada aspek-aspek potensial yang menimbulkan kerawanan dan dapat mengganggu pelaksanaan masa tenang dan pemungutan suara, serta mendokumentasikan semua hal-hal yang berlangsung selama pelaksanaan masa tenang dan pemungutan suara Pemilu termasuk hasilnya, serta melakukan pelaporan dan evaluasi sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan lanjut.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penandatanganan ini bentuk komitmen dari jajaran Forkopimda untuk menjaga pemilu damai.
“Kendati demikian ini hanya bersifat seremonial, saya berharap setelah penandatangan ini, Forkopimda dan seluruh partai politik bisa melaksanakan substansi dari perjanjian ini,” katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan bahwa partai politik berperan penting dalam rangka mewujudkan pesta demokrasi yang aman di Jateng, sebab kalau tidak maka kondisinya akan semakin ramai dan membuka potensi gesekan antar masyarakat.
Selain soal keamanan, Gubernur Ganjar juga meminta jajaran Forkopimda dan partai politik terus mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pemilu nanti.
“Mari kita mengajak seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih untuk ‘nyoblos’, pastikan semua sudah terdaftar. Kalau ini berjalan baik, maka partisipasi bisa tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam laporannya Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menegadkan bahwa sampai sejauh ini Jateng masih dalam kondisi kondusif, meski sempat terjadi gesekan, namun hal itu tidak meluas menjelang Pemilu 2019.
“Jawa Tengah merupakan daerah dengan tingkat kerawanan cukup rendah, meski begitu kita tidak boleh terlena dan harus tetap menjaga kondisi ini sampai semua tahapan pemilu selesai dilaksanakan,” ujar Kapolda.(adv/ahm)