Teliti Budaya Tauhid dalam Organisasi, Mantan Loper Koran Raih Gelar Doktor

LULUS : Doktor Rokhmad Budiyono saat menerima surat keputusan tim penguji usai dinyatakan lulus dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Ilmu Manajemen, Pasca Sarjana FE Unissula, Jumat (20/8). Foto : Rita Hidayati/Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANGTawhidic Culture didefinisikan sebagai konsep nilai keyakinan kepada Tuhan, yang dipraktikkan dalam organisasi, serta berorientasi pengabdian kepada Tuhan. Budaya ini memiliki tata nilai dalam mengembangkan pengetahuan sehingga memicu peningkatan strategi pengetahuan dan keunggulan bersaing berkelanjutan.

Proposisi tersebut mengantarkan Rokhmad Budiyono meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen pada Prodi Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jumat (20/8). Rokhmad melakukan penelitian dengan judul “Anteseden Tawhidic Culture dalam membangun keunggulan bersaing berkelanjutan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan dimensi budaya organisasi dan budaya tauhid, sebagai aset strategis.

Pada penelitiannya, Rokhmad mengemukakan strategic assets dan keunggulan bersaing merupakan sumber yang menguntungkan dalam mengelola perusahaan. Namun demikian, hal itu akan mudah ditiru oleh perusahaan lain hingga batas tertentu. Oleh karenanya, paradigma tauhid, menjadi sumber keunggulan yang unik, tidak mudah ditiru, sulit dicari penggantinya, setya akan menjadi aset organisasi masa depan serta sumber keunggulan yang fenomenal.

Baca juga:  Wabup Semarang Basari Isyaratkan Mundur dari Pilkada

Tawhidic Culture adalah budaya positif yang mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran, dan ajaran monoteisme yang menyeimbangkan hidup dunia dan akhirat,” papar Rokhmad  di depan para penguji, internal maupun eksternal, serta promotor dan co promotor selama penyusunan desertasinya.


Tak urung, penelitian Rokhmad tersebut pun mendapatkan tanggapan dan konfirmasi dari para penguji. Salah satunya adalah pertanyaan tentang penerapan budaya tauhid tersebut pada perguruan yang tidak berbasis agama. Menanggapi hal itu, Rokhmad meyakinkan jika Budaya Tauhid dapat diterapkan semua organisasi yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “ Melalui budaya tauhid, anggota organisasi melaksanakan kegiatan bukan semata karena keinginan organisasi, tetapi didorong menjalankan perintah penghambaan (abdi) kepada Allah SWT,” ujarnya.

Baca juga:  Pengucapan Sumpah Pimpinan dan Pembentukan Pimpinan Komisi DPRD Jateng

Perjuangan Rokhmad yang mengawali karir dengan menjadi loper koran sembari menyelesaikan gelar S1 itu tidak sia-sia. Tim Penguji yang diketuai Profesor Olivia Fachrunnisa menyatakan Rokhmad berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen, dan menjadi doktor keenam pada Prodi tersebut.

Sedangkan Prof Dr Ibnu Khajar selaku promotor, menyatakan rasa haru atas capaian gelar yang diraih Rokhmad. Terlebih, dia mengenal Rokhmad sejak menjadi loper koran. “Semoga ini memberikan insipirasi bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak,” ungkapnya. (rit/biz)