JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, sebagai perusahaan yang selalu berinovasi melalui teknologi terkini, Telkomsel berkomitmen terus memberikan dampak sosial positif melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku mendukung pembangunan Indonesia melalui teknologi dan konsisten menghadirkan program-program berbasis digital hingga ke wilayah pelosok
Pada tahun ini program Baktiku Negeriku menitik beratkan pada sektor pertanian dengan metode pertanian presisi yang merupakan sistem pertanian dengan input menggunakan teknik dan teknologi yang tepat untuk mengurangi masalah pemborosan sumber daya. Penerapan internet of things (iot) pada sektor pertanian presisi menjadi gagasan baru yang harus dikembangkan dan tepat untuk direalisasikan di sektor pertanian melalui sebuah platform pertanian yang dimiliki yaitu Telkomsel Digital Food Ecosystem (DFE).
Telkomsel DFE merupakan platform yang berfokus menjembatani teknologi yang memungkinkan praktik pertanian pintar melalui pertanian presisi, digitalisasi, data berbasis analitik, dan traceability untuk meningkatkan prodiktivitas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani , membuka transparansi pasar rantai pasokan dan akses layanan keuangan.
Bertempat di GOR Desa Jati, Jaten, Karanganyar Telkomsel menggelar pelatihan dan demo pertanian dengan teknologi Internet of Things (IoT) dengan menghadirkan Head of Business and Growth Digital Food Ecosystem Telkomsel, Maureen Imelda dan Pendiri Pendawa Kecana Multi Farm Gembong Danudiningrat yang diikuti oleh ratusan petani dan jajaran pemerintah setempat
General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry P Santoso mengatakan, hari ini kami memberikan penyediaan digital center, pelatihan bagi para petani, serta bantuan teknologi IoT dibidang pertanian berupa pengujian kesuburan, monitoring budidaya, pengamatan kesehatan tanaman serta penyiraman pupuk menggunakan drone.
“Ini semua merupakan salah satu wujud kepedulian Telkomsel terhadap para petani untuk mendorong ketahanan pangan Indonesia,” katanya.
Pertanian presisi dengan memanfaatkan teknologi ini telah dilakukan di beberapa tempat seperti Sleman dan Demak, hasilnya bisa meningkatkan produktifitas lahan 4-7 %, menghemat biaya pupuk 50-90%, menghemat biaya tenaga 17% dan hemat waktu pengerjaan 96 %.”
“Telkomsel berharap program ini dapat mempertegas komitmen Telkomsel dalam membangun negeri melalui pemanfaatan teknologi di bidang pertanian dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyaarkat luas,” tutup Andry.(aln)