TEORI JHON L HOLLAND UNTUK EKSPLORASI KARIR PADA SISWA SMP

Linda Dwi Sholikhah. M.Pd

JATENGPOS.CO.ID,  – Karir pada seseorang bukan semata-mata pekerjaan yang dijabat, melainkan suatu pekerjaan yang bener-beners sesuui dan cocok dengan potensi yang ada didalam dirinya. Menurut (Zainal, 2021) bimbingan karir disekolah memiliki peranan penting dan bertujuan untuk: 1) memberikan berbagai kemampuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntunan perubahan masyarakat, 2) memberikan berbagai kemampua dan ketrampilan khusus sesuai dengan potensi- potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung dapat diterapkannya. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dimaknai bahwa bimbinga karir sangat penting bagi siswa dan guru memiliki peran penting dalam membantu siswa untuk memahami dan menemukan potensi-potensi yang ada pada diri siswa.

Hasil wawancara dengan guru SMP dan MTS swasta di cilacap untuk pelaksanan bimbingan karir sebagai berikut: MTS nusa wungu kegiatan layanan              bimbingan karir menggunakan modul harian disekolahan. Belum menggunakan media dalam pemberian layanan bimbingan karir. Belum adanya test minat dan bakat atau penjurusan. Permasalahan siswa yaitu bingung menentukan arah karirnya. MTS Kawunganten: pelaksanaan BK karir menggunakan pohon karir. Menggunaakan LKS, terdapat siswa yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya ingin bekerja, belum adanya test minat atau bakat atau penjurusan. SMP Purnama: Materi bimbingannya dibuat oleh guru BK. Ada AKPDB untuk mengetahui permasalahan siswa mengenai 6 bidang bimbingan manual menggunakan print out dari aplikasinya sehingga ini tidak dilakukan karena pertimbangan kertas yang harus dikeluarkan. Siswa ikut-ikutan temennya, ada yang sudah memiiki cita-cita, ada yang masih bingung, mengikuti orang tua. Belum dilakukan test minat dan bakat.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan layanan bimbingan karir masih bersifat konvensional. Siswa kurang memahami informasi karir, siswa kebingungan dalam menentukan study lanjutnya antara SMK/SMA dan kebingungan dalam menentukan jurusannya. Siswa mengikuti saran orang tua, siswa mengikuti temennya. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian terdahulu sehingga diperlukan informasi karir sehingga siswa dapat eksplorasi karir lebih banyak dan tepat.

Eksplorasi karir menurut (Hijri & Akmal, 2017) adalah suatu penilaian dari dalam diri dan lingkungan dimana individu mencari informasi den mendapatkan informasi untuk menunjang dalam pemilihan karir seperti halnya dalam pemilihan jurusan. Menurut Rahman (dalam Fikriyani&herdi, 2021) menjelaskan bahwa eksplorasi karir memiliki tujuan sebagai bentuk upaya membantu individu mengembangkan kesadaran akan bakat, minat serta potensi mereka dan lingkungannya sehingga individu bisa menetapkan tujuan karir yang sesuai sekaligus mampu untuk mengelola berbagai tantangan dalam perubahan karir di masa yang akan datang.

Guru dengan mudah menganalisis arah minat dan bakatnya maka dapat menggunakan inventory arah jabatan dianalisis berdasarkan kepribadian dan lingkungan. Berdasarkan Jhon L Holland dalam buku (Zainal, 2021) individu tertarik pada suatu karir tertentu karena kepribadiannya dan berbagai variable yang melatar belakanginya. (Brown & Associates, 2002) John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Lebih lanjut teori ini merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar  minat.

Berlandaskan pada teori holland 6  pokok pikiran  pendekatan kepribadian  akan mencerminkan pemilihan arah minat dan karirnya yaitu: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional (biasa disingkat dengan singkatan RIASEC).

 

OLEH : 

Linda Dwi Sholikhah. M.Pd

UNISRI Surakarta

lindadwisholikhah@gmail.com