Terdata 980 Kasus, Sukoharjo Fokus Tangani HIV-AIDS dengan Pendekatan Komprehensif

Talk show sehat jiwa cegah AIDS yang digelar KPA di RSUD Ir Soekarno. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melaporkan hingga Oktober 2024 terdapat 56 kasus baru HIV-AIDS, sementara pada tahun 2023 tercatat sebanyak 107 kasus. Dengan total kasus tercatat sebanyak 980 kasus, dengan rincian 538 kasus HIV, 442 kasus AIDS dan ODHA yang meninggal sejumlah 167 kasus.

Penurunan angka temuan kasus ini bukan menjadi ukuran keberhasilan, melainkan indikasi dari sejauh mana penyisiran kasus dilakukan, sebagaimana ditegaskan oleh dr. Vasa Adi Wisnu, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo.

Menurut dr. Vasa, tingginya temuan kasus justru menunjukkan bahwa lebih banyak individu yang terdeteksi dan mendapatkan penanganan lebih cepat. “Jangan dianggap sedikit temuan itu bagus. Kalau banyak yang terdeteksi, berarti pasien bisa segera ditangani dan dipantau,” ujarnya dalam acara Talk show Program HIV yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan DKK Sukoharjo, Selasa (3/12).

Baca juga:  KPK Resmi Tetapkan Bupati Jepara Tersangka Suap Hakim

Ia juga menyebutkan bahwa pengobatan HIV-AIDS saat ini telah tersedia secara gratis di setiap puskesmas. Namun, tantangan yang dihadapi adalah konsistensi pasien dalam menjalani pengobatan dan kurangnya jumlah pendamping yang mampu memotivasi pasien secara berkelanjutan.


Dalam talk show tersebut, dr. Taufik Ismail, ahli psikologi, menambahkan bahwa kesehatan psikologis menjadi faktor kunci dalam proses penyembuhan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Ia menekankan pentingnya dukungan sosial bagi pasien. “Jangan sampai pasien merasa sendiri, karena hal itu sangat memengaruhi proses penyembuhan. Penderita HIV-AIDS harus sehat secara batin,” tegasnya.

Acara yang mengusung tema “Sehat Jiwa Cegah AIDS” ini merupakan rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2024. Bertempat di Aula RSUD Ir. Soekarno, kegiatan ini diikuti oleh komunitas pemuda Gen Z, puskesmas, TNI-Polri, relawan HIV-AIDS, serta berbagai instansi terkait.

Baca juga:  ETLE Drone Mulai Diujicobakan, Sasar Black Spot di Sukoharjo

Sekretaris KPA Sukoharjo, dr. Suryono, menyampaikan bahwa kabupaten tersebut terus menggerakkan relawan dan komunitas peduli AIDS sebagai bentuk komitmen dalam menanggulangi HIV-AIDS. Ia juga menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan yang setara dan inklusif bagi ODHA, sesuai dengan tema nasional peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini, “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa.”

“Kami ingin memastikan hak atas akses layanan kesehatan, informasi komprehensif, perlindungan hukum, pendidikan, pekerjaan, serta pelayanan publik terpenuhi. Momentum ini adalah penguatan komitmen untuk mencapai target 3 zeroes: tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat HIV-AIDS, dan tidak ada diskriminasi terhadap ODHA,” jelas dr. Suryono.

Melalui kegiatan ini, Sukoharjo berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menangani HIV-AIDS dengan pendekatan yang lebih inklusif dan holistik. (Dea)

Baca juga:  Tanggapi Kasus Tertembaknya Pelajar di Semarang, IPW Meyakini Terjadi Tawuran Antar Geng Kreak