Teror Sesajen Bunga Kantil Di Balai Desa Kabupaten Sragen

Sesajen bunga kantil dan beras kuning yang disebar ke balai desa. Foto: ARI SUSANTO / JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SRAGEN – Aksi menyebar bunga Kantil dan Beras kuning marak terjadi di kantor kantor desa di Sragen, Rabu (29/11). Gegernya sesajen misterius itu ditengarai menjelang pilpres 2024.Teror itu salah satunya terjadi di Desa Bedoro, Plumbon, Toyogo, Banyuurip, Banaran, kecamatan Sambungmacan, Sragen.

Teror misterius bunga kantil, beras kuning, telor, bunga warna putih dan kemenyan yang dikemas dalam wadah daun pisang dengan ditaruh di depan pintu maupun halaman kantor desa ini membuat heboh warga Sragen.

Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono membenarkan teror yang terjadi di wilayahnya tersebut, menurutnya kejadian seperti ini baru pertamakali terjadi di wilayahnya maupun di Sragen jelang pemilu.

Baca juga:  Empat Pusaka Dikirab Menjelang Hari Jadi Kabupaten Banyumas

“Iya benar, kalau ditempat saya kirimannya berupa kembang kantil dan lainnya,” kata Kades Bedoro Pri Hartono.


Menurut Pri Hartono, teror kiriman bunga kantil dan benda misterius di dalam plastik itu diketahui pada hari Selasa kemarin. Saat itu benda misterius yang mirip sesajen itu ditaruh di halaman kantor balai desa.

“Diketahui kemarin, benda itu ditaruh di halaman kantor desa Bedoro, menurut saya ini juga agak sedikit meresahkan apa lagi jelang pemilu 2024, kembang kantil itukan melambangkan asihan agar warganya gimana gitu,” jelasnya.

Sementara Camat Sambungmacan, Budi Santoso membenarkan adanya aksi kiriman bunga kantil dan Beras kuning yang terjadi di setiap desa di wilayahnya.

Baca juga:  Pemprov Jateng Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Daring

“Iya benar, kemarin saya mendapatkan laporan adanya kiriman bunga kantil di kantor desa desa di wilayah saya, yakni Desa Bedoro, Banaran, Toyogo, Banyurip banyak yang laporan ke group WhatsApp,” bebernya.

Menurut Camat Sambungmacan, aksi kiriman bunga Kantil dan Beras kuning di wilayahnya tidak mengetahui apa maksud dan tujuannya, menurutnya aksi tersebut bukan aksi teror.

“Kalau saya tidak tau itu motifnya apa dan siapa yang menaruh itu, memang baru kali ini terjadi, kalau bunga itu menurut sudut pandang saya itu bentuk keindahan itu mas, rasa syukur, kantil manah marang gusti salah satu dilambangkan ke kantil itu mas, saya disini 1 tahun ada kejadian itu baru kali ini,” ujarnya. (ars)

Baca juga:  217 Keluarga Sukarela Mengundurkan Diri Dari Program PKH