JATENGPO.CO.ID, KLATEN – Seorang anggota Subbag Humas Polres Klaten, Brigpol Tri Siswanto dikirim ke Sudan, Afrika Utara sebagai polisi penjaga keamanan PBB. Brigpol Tri Siswanto bertugas sebagai Anggota Formed Police United (FPU) X mewakili Indonesia mengisi formasi security camp.
Informasi yang berhasil dihimpun Jateng Pos, Brigpol Tri Siswanto lolos menjadi anggota keamanan PBB setelah mengikuti serangkaian seleksi di Mabes Polri selama dua minggu sejak pertengahan Februari 2017 lalu. Brigpol Tri Siswanto akan diberangkatkan bersama 139 anggota FPU lainnya oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Sebanyak 900 anggota dari seluruh Indonesia ikut mendaftar, namun hanya 300 yang lolos dalam seleksi administrasi dan mengikuti seleksi lanjutan tingkat Mabes. Materi seleksi saat itu meliputi kemampuan berbahasa Inggris, kesehatan jasmani rohani, psikologi, komputer, menembak dan mengemudi. Saya bangga bisa mewakili Indonesia,” kata Brigpol Tri Siswanto.
Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono yang turut melepas keberangkatan Brigpol Tri Siswanto mengatakan, hanya 140 personel terbaik yang terpilih bergabung dalam UNAMID (United Nations African Mission In Dafur).
“Kami turut bangga, ini kesempatan langka dan begengsi. Tahun ini Polres Klaten hanya tiga anggota yang masuk seleksi, Siswanto ini satu-satunya yang lolos dan menjadi menjadi duta Polres Klaten dan wakil Indonesia ke Sudan,” ungkap Juli Agung.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, personel FPU Indonesia dari kontingen pertama hingga sekarang telah menunjukkan profesionalitas, loyalitas dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas mereka.
“Semoga bisa menjaga nama baik dan meningkatkan citra Indonesia serta Polri sebagai kesatuan modern dan terpercaya,” urainya.
Sekedar untuk diketahui, FPU Kontingen Garuda Bhayangkara X adalah sebuah Satuan Tugas yang terdiri dari 140 Personel Polisi berseragam yang memiliki keterampilan khusus Kepolisian, seperti dalam pengendalian Masa, menggunakan persenjataan dengan dibekali teknik dan taktik pertempuran kota, pembebasan sandera, serta mampu mengatasi gangguan keamanan bersenjata dengan tingkat intensitas resiko yang tinggi.(aya/saf)
