Terpojok Kartu Tani, Ganjar Berkelit Subsidi Gas

Suasana debat kandidat Pilgub Jateng 2018 di Hotel Gumaya, Kamis (15/3). ist

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah dipertemukan lagi dalam ajang debat calon gubernur di Semarang Kamis (15/3) malam di Gumaya Tower Hotel Semarang.

Saling sahut terjadi antara cagub nomor urut satu Ganjar Pranowo dan cagub nomor urut dua Sudirman Said.  Tak disangka, Ganjar tiba-tiba bertanya soal subsidi gas 5 kg saat Sudirman menjelaskan visinya tentang solusi soal pupuk.

Sesi saling bertanya pada debat Cagub Cawagub Jateng cukup seru. Keduanya saling bertanya soal janji-janji politik.

Kesempatan pertama untuk bertanya diberikan kepada Ganjar Pranowo, ia menanyakan kepada Sudirman soal kritik yang akan mencabut program kartu tani yang dimulai sejak Ganjar menjabat Gubernur Jateng.

iklan
Baca juga:  Kementan Dorong Pemda Tingkatkan Pelayanan Transaksi Kartu Tani

Menanggapi pertanyaan itu, Sudirman menjelaskan hasil berkeliling menemui petani, program tersebut justru merepotkan petani.

“Saya menyimpulkan ini niat baik tapi pelaksanaan tidak berjalan baik, lebih merepotkan mereka. Kami berkesimpulan kita ganti programnya dengan mensederhanakan dengan pupuk tersedia dimana-mana dan diperoleh gampang,” jawab Sudirman.

Ganjar kembali melontarkan pertanyaan soal pemahaman subsidi pupuk yang diberikan Kementerian Pertanian. Ia bertanya apakah selama ini subsidi masih kurang.

“Cukup tidak cukup, itu soal niat,” jawab Sudirman.

“Bukan begitu, cukup tidak?” timpal Ganjar.

Saling sahut memang terjadi antara Ganjar dan Sudirman. Jawaban Sudirman kemudian menegaskan untuk membedah APBD agar petani bisa terbantu. Kemudian Ganjar tiba-tiba bertanya soal subsidi gas 5 kg.

Baca juga:  Pemkab Pati Siapkan Rp 3,6 Miliar untuk Pengamanan Pilkada

Jawaban Sudirman kemudian menegaskan untuk membedah APBD agar petani bisa terbantu. Kemudian Ganjar tiba-tiba bertanya soal subsidi gas 5 kg.

“Hehe, kita bicara kartu tani atau gas,” jawab Sudirman.

“Enggak, ini mencontohkan ketika menjadi menteri kan mengatur itu. Ini closingnya di saya,” timpal Ganjar. (drh/udi)

iklan