The Reds Pecundangi City

JATENGPOS.CO.ID,  LIVERPOOL – Pep Guardiola mengungkapkan bahwa dia ‘hanya ingin mengubah sesuatu’ ketika menjelaskan keputusannya membangkucadangkan Ederson saat Manchester City bertandang ke markas Liverpool, Anfield, dalam lanjutan Liga Inggris 2024/2025 pada Minggu (01/12/2024) malam WIB.

Juara bertahan Liga Inggris itu kini sudah kebobolan 19 gol dalam tujuh pertandingan terakhir mereka, yang semuanya gagal mereka menangkan. Performa Ederson juga disorot, terutama saat pertandingan Man City melawan Feyenoord yang berakhir dengan skor 3-3 di panggung Liga Champions.

Stefan Ortega, kiper cadangan Man City, dipromosikan ke starting XI untuk penampilan pertamanya di Liga Inggris musim ini dalam pertandingan terbesar timnya sejauh ini. Ini merupakan kedelapan kalinya Ederson dicadangkan selama kariernya di Premier League.
Sayang, keputusan Pep Guardiola ternyata tak berimbas banyak. Man City takluk 0-2 dari Liverpool, bahkan gol kedua tuan rumah lahir setelah Stefan Ortega melanggar Luis Diaz di kotak penalti. Ketika ditanya tentang keputusan pemilihan kejutannya oleh Sky Sports, Guardiola menyebut bahwa dirinya hanya ingin mengubah sesuatu.

“Kami hanya ingin mengubah sesuatu. Ederson telah sering menyelamatkan kami. Dia menyelamatkan satu lawan satu berkali-kali, tapi saya memutuskan untuk memilih Stefan Ortega hari ini. Keduanya adalah kiper yang luar biasa top, mereka berdua luar biasa dengan kaki mereka dan dalam satu lawan satu. Sejak dia tiba, kami memiliki dua penjaga gawang yang luar biasa,” ungkap Guardiola.


Baca juga:  Pesaing Sejati Euro 2024

Lebih lanjut, Guardiola mengaku bahwa kondisi Ortega lebih bugar daripada Ederson. Apalagi memasuki Desember, tim-tim Liga Inggris juga akan bertanding pada tengah pecan ini.

“Pada dasarnya, para pemain yang tampil hari ini lebih fit. Itulah alasan mengapa. Di starting XI, saya bisa saja mengubah beberapa pemain lain. Saya tahu apa yang Ruben Dias dapat berikan kepada kami dalam hal kepemimpinan, tetapi pilihan lainnya adalah tentang memiliki lebih banyak ritme dan lebih banyak pemain yang segar,” cetusnya.

Seperti diketahui juara bertahan Premier League empat kali beruntun, Manchester City, kalah 0-2 melawan Liverpool di Anfield pada pekan-13. Dengan hasil tersebut, The Citizens kini sudah melalui tujuh laga beruntun di seluruh kompetisi tanpa kemenangan. Anak-anak asuh Pep Guardiola saat ini berada di urutan lima klasemen dengan 23 poin.

Liverpool memimpin terlebih dahulu ketika laga berjalan 12 menit. Dari serangan balik cepat bola lambung Trent Alexander-Arnold yang diterima Mohamed Salah, berujung assist ketika umpan silang mendatarnya disambar oleh Cody Gakpo. 1-0 Liverpool unggul.
Man City coba mengatur ritme bermain dan memiliki penguasaan bola, tetapi mereka tetap menemui kesulitan mencari celah di pertahanan rapat Liverpool.

Tidak ada satu pun tendangan tepat sasaran dari Man City yang baru melepaskan satu percobaan tendangan, sementara Liverpool sudah punya 10 tendangan (empat tepat sasaran). Paruh pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Liverpool.

Baca juga:  Demi Jarrad MU Korbankan Maguire

Di babak kedua tak ada perubahan dari permainan Man City, bahkan Liverpool punya peluang yang gagal berbuah gol pada menit 51 dan 56 dari Gakpo serta Mo Salah. Terutamanya peluang Mo Salah yang melambung dari gawang Man City meski tinggal berhadapan dengan kiper.

Pep Guardiola coba memberikan kecepatan bermain pada timnya dengan memainkan Jeremy Doku dan Savinho, menggantikan Nunes dan Ilkay Gundogan, tetapi pertahanan Liverpool tak mudah dilalui. Serangan balik cepat dan efisien Liverpool bahkan berulang kali mengancam Man City, lalu pada akhirnya berbuah gol pada menit 78.

Kiper Man City, Stefan Ortega, terpaksa melanggar Luis Diaz di kotak penalti setelah Manuel Akanji gagal menyapu bola dengan baik dan bola liar coba disambar Diaz. Penalti diberikan untuk Liverpool dan Mo Salah mengeksekusinya dengan baik. 2-0 Liverpool menjauh.

Satu momen pertahanan Liverpool lengah terjadi di menit 83. Van Dijk ‘memberikan’ bola kepada De Bruyne, tetapi pemain asal Belgia itu gagal mencetak gol setelah Caoimhin Kelleher menepis peluang tersebut.

Man City tak punya jawaban untuk mencetak gol sampai waktu tambahan berakhir, Liverpool pun menang 2-0 atas sang juara bertahan Premier League.
Menurut hasil perhitungan komputer super milik Opta, kans The Reds menjadi juara Premier League kini telah menyentuh 85,1 persen.
Liverpool bermain meyakinkan melawan Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier League 2024-2025, di Stadion Anfield, Minggu (1/12). Skuad asuhan Arne slot itu menang dengan skor 2-0 berkat gol Cody Gakpo dan Mohamed Salah.
Berbicara usai laga, Arne Slot menilai penampilan Liverpool nyaris sempurna. The Reds berhasil meredam permainan Manchester City.

Baca juga:  Leicester City vs Watford

“Idealnya, saya ingin babak kedua berjalan seperti babak pertama. Namun, kualitas kami berbeda,” ujar Slot menurut laporan Sky Sports.
“Jika ingin menekuk Manchester City, Anda harus tampil sempurna di setiap permainan. Anda harus bermain dengan tekanan tinggi, tekanan rendah, dan membangun serangan. Jika tidak, Man City akan membawa banyak masalah,” lanjut dia.

“Kami mendekati sempurna. Kami memang tidak sempurna, tetapi mendekatinya. Itu adalah satu-satunya cara meraih kemenangan melawan tim berkualitas seperti Man City,” cetus Slot.
Kemenangan versus Man City membuat Liverpool kini unggul sembilan poin dari Arsenal yang ada di posisi kedua.

Dengan kondisi seperti ini, komputer super Opta meyakini peluang juara The Reds mencapai 85,1 persen. Jumlah tersebut naik 4,7 persen dari pertandingan sebelumnya. Sementara itu, peluang juara The Gunners hanya 9,8 persen. Adapun, kans pemenang Man City merosot menjadi 4,4 persen.
Kendati demikian, Arne Slot tidak ingin besar kepala. Menurutnya, jalan Liverpool masih panjang. “Jika ingin menang sesuatu, Anda perlu konsisten. Tim seperti Real Madrid dan Manchester City bisa meraih kemenangan beruntun karena memilikinya. Jadi, jangan terlena dengan kemenangan,” jelasnya. (bol/bls/riz)