Tiap Tahun, Kebutuhan Semen Jateng 1 Juta Sak

Untuk Pembangunan Perumahan

DISKUSI- GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Sigit Wahono, dalam diskusi 'Proyeksi Pembangunan Infrastruktur dan Properti Jateng 2019' dan halal bihalal Semen Indonesia dengan media, di Semarang, Selasa (2/7) malam. FOTO : ANING KARINDRA/JATENG POS
DISKUSI- GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Sigit Wahono, dalam diskusi 'Proyeksi Pembangunan Infrastruktur dan Properti Jateng 2019' dan halal bihalal Semen Indonesia dengan media, di Semarang, Selasa (2/7) malam. FOTO : ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENBGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kebutuhan semen untuk pembangunan perumahan di Jateng setiap tahun diprediksi mencapai 1 juta sak. Jumlah tersebut bukan saja untuk membangun rumah, namun juga untuk membangun sarana jalan yang kini syarat utamanya berupa jalan beton.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, MR Priyanto mengatakan, tingginya kebutuhan semen seiring permintaan pembangunan rumah yang terus meningkat. Untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saja rata-rata membutuhkan 50-100 sak semen.

“Anggota DPD REI Jateng sendiri dalam setahun menargetkan pembangunan 10.000 rumah. Maka, dengan asumsi rata-rata 100 sak semen per rumah, maka kami membutuhkan setidaknya 1 juta sak semen. Jumlah itu bisa lebih jika harus membangun jalan beton, ditambah untuk membangun apartemen dan komersial,” katanya, dalam diskusi ‘Proyeksi Pembangunan Infrastruktur dan Properti Jateng 2019’ dan halal bihalal Semen Indonesia dengan media, di Semarang, Selasa (2/7) malam.

Baca juga:  REI Dorong Kompetensi Pengembang

MR Priyanto mengakui, target pembangunan 10.000 unit properti perumahan di seluruh wilayah Jateng sepanjang 2019 ini didominasi rumah MBR sebanyak 60%. Sedangkan sisanya untuk pembangunan apartemen dan komersial.

iklan

GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Sigit Wahono menuturkan, sebagai perusahaan yang menguasai pangsa pasar semen di Tanah Air, Semen Indonesia sangat mendukung pembangunan infrastruktur, termasuk industri properti.

Namun demikian, Sigit mengakui, belum berjalannya lagi proyek-proyek infrastruktur, membuat penjualan semen mengalami penurunan pada triwulan I-2019. PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) mencatatkan penurunan volume penjualan semen sebesar 4,19 persen pada triwulan I-2019, dari 7,45 juta ton menjadi 7,13 juta ton.

“Setelah Pemilu, kami optimistis, proyek infrastruktur kembali berjalan. Investor yang tadinya wait and see, kembali bergairah. Pada triwulan II, kami optmistis, volume penjualan kami akan meningkat,” tegas Sigit.(aln/mar)

Baca juga:  Sido Muncul Raih Penghargaan CSR Award 2022
iklan