Tiga Hari di Karanganyar Satgasus Mabes Polri Bakal Pantau Pupuk Subsidi dan Hibah Kementerian

Suasana acara rakor ketahanan pangan di ruang Anthorium Rumdin Bupati Karanganyar.

JATENGPOS.CO.ID,  KARANGANYAR – Tim Satgassusgah TPK Ketahanan Pangan sektor pertanian Bareskrim Mabes Polri selama tiga hari ke depan bakal memantau pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Karanganyar. Pihaknya, bakal cek dan verifikasi pendistribusian pupuk dan hibah kementerian di Karanganyar secara acak.

Kepala sub satgas bidang ketahanan pangan Bareskrim Hotman Tambunan mengatakan, tujuan kedatangannya ini untuk melihat dan memastikan pendistribusian pupuk bersubsidi di Karanganyar berjalan lancar dan tepat sasaran. Jika ada inovasi akan dijadikan percontohan, dan jika ada yang kurang akan dibuat rekomendasi untuk perbaikan.

“Ini tadi kan juga ada distributor, ada kios. Tujuannya kita ingin melihat bagaimana mekanisme penyaluran pupuk subsidi dan pengelolaan alat-alat pertanian di Karanganyar,” jelasnya usai rapot koordinasi bersama Wabup Karanganyar, Rober Christanto, Kapolres AKBP Jarold H. Y Kumonthoy, Kajari, dan dinas terkait, Selasa (6/6).

Menurut dia, Kapolri ingin bantuan diterima masyarakat dengan mudah. Tidak dengan kerumitan birokrasi. Pihaknya ditugaskan khusus mengawal pupuk subsidi, bantuan sosial, cukai dan tambang. Karena itu berkaitan dengan masyarakat secara luas.

“Kapolri ingin meninjau langsung ke lapangan bagaimana pendistribusian bantuan pupuk bersubsidi dan bantuan-bantuan sosial. Karena masyarakat penerima sangat membutuhkan bantuan bantuan ini,” ujarnya.

Ditambahkan anggota satgasus antikorupsi Mabes Polri, Yudi Purnomo, tim ini direkrut Kapolri dari Mantan pegawai KPK, tugasnya untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi dan hibah kementerian di Karanganyar. “Hari ini kita koordinasi, diterima pemkab Karanganyar dengan baik. Intinya tugas kita adalah pencegahan korupsi, agar tak terjadi penyelewengan,” terangnya.

Disebutkan dia, agenda selanjutnya tim ini adalah kunjungan kios pupuk, pihaknya bakal melakukan uji mutu. Dan melihat kondisi alsintan di Karanganyar.

“Kita akan verifikasi secara acak. Kunjungan lapangan dadakan. Kita akan cek kondisinya, pengelolaan dan perawatannya, alatnya masih ada atau tidak?” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karanganyar, Siti Maesyaroh mengungkapkan, persoalan pupuk itu kan karena petani yang tak punya Kartu tani tak dapat membeli pupuk subsidi.

“Makanya kita ingin kartu tani ini dimaksimalkan. Supaya semua petani masuk data dan mendapatkan kartu tani. Sebab, pemilik kartu tani ini jika Bapaknya meninggal tak bisa diwariskan, harus pakai surat waris, lapor ke pengadilan. Petani harus repot seperti itu kan kasihan. Kita harus sering sosialisasi dan edukasi,” tandasnya.(yas).