JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Tiga jembatan utama di wilayah Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Salatiga ditutup menyusul ambrolnya Jembatan Gabus di dukuh Salam, Randuacir yang memakan korban jiwa.
Penutupan dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lantaran kiriman air dari kaki Merbabu masih sangar besar dan deras bila hujan.
Lurah Randuacir Dian Widi Nafisa mengatakan, selain Jembatan Gabus yang ambrol (ditutup total), tiga jembatan lain di wilayah Randuacir yang ditutup sementara adalah jembatan penghubung RW 01 dan RW 05, jembatan penghubung RW 07 Kembang dan Kendal serta jembatan penghubung Randuacir-Pamot.
Dikatakan Dian, penutupan sementara ini dilakukan oleh pihak Dishub dan DPU yang sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Polsek Argomulyo.” Dengan melihat kondisi yang ada, pondasi jembatan yang mulai tergerus karena dalam beberapa hari terakhir air dari kaki Gunung Merbabu sangat deras dan volumenya juga besar,” kata Dian saat dikonfirmasi Jateng Pos, Jumat ( 8/3/2024).
Dikatakan Dian sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, maka pihak-pihak terkait memutuskan untuk menutup sementara tiga jembatan lain yang ada di Randuacir demi keselamatan masyarakat yang melewati tiga jembatan tersebut. Penutupan dilakukan mulai Rabu (6/3) kemarin.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti menambahkan penutupan sementara ini berdasarkan hasil rapat koordinasi dan peninjauan lapangan dari jembatan-jembatan yang ada. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sekda Salatiga Wuri Pujiastuti, Asisten I, perwakilan Polres Salatiga, Kapolsek Argomulyo, Bappeda, BKPBD, Dishub BPBD, DPUPR, Camat Argomulyo, Lurah Randuacir dan koramil. “ Kami sudah melakukan langkah-langkah terkait penutupan sementara ini, yaitu dengan pemasangan rambu-rambu larangan masuk (arah jembatan) dan pemasangan water barrier di jalan menuju jembatan. Penutupan sementara ini sebagai langkah antisipasi untuk keselamatan bersama, karena curah hujan masih tinggi,” kata Satuti.
Salah seorang warga Randuacir Yanto (40) sales kelontong keliling mengaku sangat memahami dengan penutupan sementara jembatan tersebut, mengingat hal ini untuk keselamatan bersama.” Saya biasa pakai mobil box lewat jembatan penghubung RW 01 dan RW 05, namun setelah ditutup saya cari jalan lain, untuk sepeda motor kadang masih ada yang nekat lewat jembatan,” katanya.
Sebagiamana diketahui, Jembatan Gabus di kampung Salam Randuacir RT 04 RW 01, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Salatiga ambrol dan materialnya menimbun seorang wanita yang melintas hingga meninggal dunia, Rabu ( 6/3/2024) sekitar pukul 05.15 WIB.
Ambrolnya jembatan ini diperkirakan akibat pondasi jembatan yang tergerus air deras kiriman dari kaki Merbabu.
Korban meninggal adalah Maratus Sholihah (23) warga Desa Gentong, Kecmatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Selain korban meninggal, ada dua korban lagi yang mengalami luka-luka ketika terjungkal ke sungai saat hendak menolong. (deb/sgt)