JATENGPOS.CO.ID, LONDON – Dubes di Indonesia untuk Meksiko Yusra Khan, mengatakan Indonesia boleh bangga karena di Meksiko ada tiga sekolah dasar bernama “Indonesia”.
“Sayangnya sudah sejak lama, tidak ada kegiatan pengenalan Indonesia di ketiga sekolah tersebut,” kata Pensosbud KBRI Meksiko City Febby Fahrani kepada Antara London, Kamis .
Nama “Indonesia” di ketiga sekolah di Meksiko tersebut adalah bukti kedekatan Indonesia dengan Meksiko, yang membuktikan hubungan antara KBRI dengan ketiga sekolah tersebut cukup erat.
Dubes Yusra Khan mengundang ketiga kepala sekolah tersebut Escuela de la Republica de Indonesia di daerah Tacuba – Mexico City (Sekolah Indonesia – Tacuba), sekolah Escuela de la Republica de Indonesia di daerah Itzapalapa – Mexico City (Sekolah Indonesia – Itzapalapa), dan sekolah Colegio Indonesia di daerah Coacalco – Estado de Mexico dalam acara makan siang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di KBRI Mexico City, Yusra Khan menawarkan untuk penyelenggaraan pelatihan kesenian dan budaya, berupa pelatihan tari tradisi, musik dan lagu nusantara, serta pengajaran Bahasa Indonesia, bagi murid-murid ketiga sekolah.
Tawaran tersebut disambut Kepala Sekolah Colegio Indonesia, Yoxtalepetl Escamilla Olguin dan Kepala Sekolah Indonesia – Tacuba, Laura Xochitl Sanchez Gomez, serta wakil dari Sekolah Indonesia – Itzapalapa, dan 12 guru dari ketiga sekolah.
Menurut Yoxtalepetl Escamilla Olguin, sekolahnya sejak lama ingin bekerja sama dengan KBRI dan mengaktifkan kembali kegiatan pembelajaran tentang Indonesia. Colegio Indonesia dan KBRI, beberapa kali mengadakan pengenalan Indonesia di Coacalco.
“Sudah saatnya kegiatan pelatihan tari, kegiatan pengenalan musik dan lagu, serta kegiatan pengajaran bahasa Indonesia, digiatkan kembali agar murid-murid lebih memahami Indonesia”.
Hal senada disampaikan Kepala Sekolah Indonesia di Tacuba yang pernah dikunjungi Presiden Sukarno pada bulan April 1961.
Diakui sebagai sekolah umum pemerintah, diperlukan perizinan khusus dari pihak Kementerian Pendidikan Publik Meksiko untuk memasukkan kegiatan ekstrakurikuler bahasa dan seni budaya Indonesia. Namun Laura Xochitl Sanchez Gomez yakin ijin akan mudah diberikan Kementerian Pendidikan Publik Meksiko kepada Sekolah Indonesia – Tacuba, juga Sekolah Indonesia – Itzapalapa, karena pengenalan bahasa dan seni budaya Indonesia di lingkungan sekolah bernama Indonesia akan memberikan nilai tambah positif bagi para murid.
Saat ini, masing-masing sekolah memiliki siswa sebanyak 161 siswa di Sekolah Indonesia – Tacuba, 500 siswa di Sekolah Indonesia – Itzapalapa, dan 449 siswa di Sekolah Colegio Indonesia. Ketiga sekolah tersebut tercatat memiliki banyak prestasi di bidang pendidikan dan kesenian/kebudayaan. (drh/ant)