Tim Andika-Hendi Terus Bongkar Setiap Kegiatan Diduga Mobilisasi Kades

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Setelah mengungkap adanya pertemuan yang diduga melibatkan Kepala Desa se-Kabupaten Kendal di Kota Semarang minggu lalu, tim hukum Andika-Hendi kembali mengungkap adanya hal serupa terjadi.

Kali ini kegiatan yang diduga mobilisasi Kepala Desa tersebut melibatkan Kades se-Kabupaten Pemalang dan diselenggarakan di Kabupaten Pekalongan.

Perwakilan tim hukum Andika-Hendi, John Richard Latuihamallo, pada Senin (21/10) lalu, ia memperoleh informasi bahwa akan ada pertemuan sejumlah kepala desa Pemalang untuk diarahkan memilih salah satu paslon dalam Pilgub Jateng 2024.

Pertemuan para kades Pemalang itu dilaksanakan di Hotel Grand Dian di Kabupaten Pekalongan pada Selasa (22/10). Pertemuan mengusung tema “Silaturahmi dan Konsolidasi PKD”.

iklan
Baca juga:  Paslon Cagub & Cawagub Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen mendaftar Pilgub Jateng 2024 ke KPU Jawa Tengah

John, yang memperoleh informasi pertemuan tersebut, mengaku datang langsung ke lokasi. Dia turut mengajak Bawaslu dan DPC PDIP setempat8.

“Waktu kita datang, beberapa (kades) ditemui, tapi mereka kemudian tidak mau berbicara. Tentu tidak mau berbicara,” ungkap John saat menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Andika-Hendi yang berlokasi di Jalan Pandanaran, Semarang, belum lama ini.

Menurut John, terdapat puluhan kades yang mengikuti pertemuan di Hotel Grand Dian. Meski para kades yang berpartisipasi enggan berbicara, John mengaku mempunyai rekaman video yang menunjukkan bagaimana para kades terkait diarahkan untuk memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

“Ada rekamannya, ada nama 02 di situ disebutkan. Memilih 02. Sehingga ini fakta bukan main-main,” kata John.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Waspadai Bencana Hidrometeorologi Saat Pancaroba

Selain itu, John mengaku terkejut karena pertemuan di Hotel Grand Dian di Pekalongan turut dihadiri seorang perempuan yang diyakini merupakan ketua PKD Jateng. “Tampilan gambar yang kita temukan, beliau ada di situ,” ucapnya.

John mengungkapkan, pengumpulan para kades yang diduga diarahkan untuk memilih paslon tertentu dalam Pilgub Jateng sudah beberapa kali terjadi. Dia menyebut, pada 17 Oktober 2024 lalu, PKD se-Kendal juga mengadakan pertemuan di Graha Padma Semarang. Kala itu John dan timnya memberi tahu Bawaslu tentang adanya pertemuan tersebut.

“Ini menjadi suatu keadaan yang perlu kita sampaikan kepada publik bahwa kades ini menjadi objek yang terus digunakan pihak-pihak terkait untuk kepentingan politisasi dalam konteks pilkada ini. Tentunya ini bukan 01 yang melakukan,” kata John.

Baca juga:  Sritex Dinyatakan Pailit, Minta Karyawan Tenang Pabrik Masih Beroperasi

Terkait pertemuan PKD se-Kendal di Graha Padma pekan lalu, Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rachman dan timnya sempat menyambangi lokasi. Arief mengatakan, pertemuan tersebut digelar secara tertutup. Dia dan timnya pun tak diizinkan masuk.

“Setelah kita datangi, mereka mungkin mempersingkat pertemuan, hanya sekitar 30 menit. Tidak kita temukan adanya APK (alat peraga kampanye) dari paslon tertentu,” tutup Arief. (ucl)

iklan