JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI — Tim gabungan Pemkab Boyolali menemukan makanan dalam kemasan yang sudah kedaluwarsa dan tak layak konsumsi di sejumlah toko modern. Namun petugas tak menyita barang-barang yang sudah tidak layak konsumsi. Hanya sebagian saja sebagai sampel.
Adanya makanan kedaluwarsa yang masih dipajang di etalase itu terungkap dalam Sidak yang dilaksanakan tim gabungan. Terdiri Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Satpol PP dan Polres Boyolali.
“Kami menemukan makanan maupun meniman yang sudah kedaluwarsa, kebanyakan berupa minuman susu dalam kemasan dan mi instan. Ada juga yang batas akhir masa kadaluwarsanya tinggal sedikit,” kata Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Hindrato Hudi, kepada para wartawan usai melakukan pengawasan ke sejumlah pasar dan toko modern, Rabu (22/11).
Sidak tersebut dilaksanakan untuk memantau penjualan makanan jelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 tersebut. Dalam kegiatan ini, tim dibagi dua kelompok dan menyasar ke lokasi yang berbeda.
“Kegiatan ini sudah kami laksanakan sejak Selasa (21/11), di Pasar Ampel dan Pasar Sunggingan. Kemudian hari ini ke Pasar Pengging dan Mojosongo serta toko-toko disekitarnya,” jelas dia.
Dalam Sidak selama dua hari tersebut ditemukan makanan kedaluarsa yang dijual di warung tradisional maupun toko modern. Selain itu juga ditemukan makanan tidak layak konsumsi karena kemasannya sudah rusak.
Pihaknya menyayangkan karena makanan kedaluwarsa masih ditemukan di toko modern yang menurutnya seharusnya sudah dikelola lebih baik. Sehingga seharusya tidak ada makan yang kedaluwarsa yang masih dipajang.
Terhadap temuan itu, tim hanya memberikakan pembinaan kepada pengelola toko atau pedagang. Mereka disarankan agar produk makanan tersebut disingkirkan dan tidak dijual lagi atau dikembalikan kepada distributornya. Petugas hanya membawa sejumlah barang saja sebagai sampel temuan.
Sementara dari pantauan di pasar-pasar tradisional, menurut Hindrato, tim memantau komoditas seperti daging dan sayuran. Sejauh ini tidak ditemukan makanan yang berbahaya. Tim hanya menemukan makanan yang diletakkan pada alas yang bisa menyebabkan kontaminasi.
“Daging dan sayuran semua bagus. Tapi memang masih ada yang memakai koran sebagai alas jualan. Padahal koran kan kalau kena basah bisa menimbulkan kontaminasi kepada makanan. Bagusnya memakai aluminium foil atau plastik,” jelasnya. (aji/saf/ct7)