
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dalam era teknologi yang semakin berkembang, kecakapan memproduksi, mengakses, mendistribusikan, mengevaluasi, dan berkolaborasi dalam dunia digital penting untuk ditingkatkan. Kecakapan tersebut yang dinamakan dengan literasi digital.
Dalam dunia promosi kesehatan, media digital secara luas dimanfaatkan untuk mendistribusikan informasi-informasi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dalam hal pencerdasan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Edukasi kesehatan perlu dilakukan secara komprehensif dengan sasaran yang spesifik. Hal tersebut bertujuan agar promosi kesehatan dilakukan secara tepat sehingga masyarakat dapat mengakses informasi kesehatan.
Koordinator Tim PPK Ormawa LPM Publica Health Undip Jessyca Widya Pratiwi menjelaskan, pemanfaatan literasi digital sebagai kampanye kesehatan menjadi poin utama dalam kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa Lembaga Pers Mahasiswa Publica Health 2023 dari Universitas Diponegoro.
Pada program kegiatan yang berjudul “Strategi Mewujudkan Kelurahan Sehat Berbasis Literasi Digital sebagai Kampanye Pencegahan Stunting di Kelurahan Meteseh”, Tim PPK Ormawa LPM PH 2023 dampingi 47 kader kesehatan di Kelurahan Meteseh untuk dapat membuat produk literasi digital.
Kegiatan PPK Ormawa ini didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek sebagai wadah mahasiswa guna mengembangan kemampuan kerja sama dan meningkatkan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, Kader Kesehatan Kelurahan Meteseh juga dikenalkan dengan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan lain. Tim PPK Ormawa LPM PH memberikan dampingan dan memfasilitasi kader untuk dapat berkarya membuat poster dengan menggunakan aplikasi Canva. Sehingga, kader dapat menghasilkan poster dengan tema pencegahan stunting berdasarkan ide yang dimiliki oleh setiap kader.
Hasil-hasil karya kader berupa poster, video iklan layanan masyarakat, dan artikel nantinya akan menjadi produk literasi digital bagi Kelurahan Meteseh dan wilayah lainnya. “ Tidak hanya dalam membuat desain poster dan teknik membuat video, kader kesehatan juga didampingi dalam setiap tahapan pembuatan produk literasi digital dan konten kesehatan. Adapun tahap yang dilakukan kader mulai dari identifikasi masalah yang ada di wilayah (RW) kader, menentukan audiens yang akan dijadikan sebagai tujuan edukasi, hingga membuat solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada,” jelas Jessyca.
Antusiasme kader kesehatan maupun kader posyandu remaja dapat terlihat dari keaktifan pada kegiatan pendampingan dan interaksi di media sosial. Harapannya, kegiatan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan iklim literasi digital dalam kampanye kesehatan, khususnya pencegahan stunting di Kelurahan Meteseh. Upaya pencegahan kesehatan lebih baik dilakukan sedini mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “ Oleh karena itu, Tim PPK Ormawa LPM PH bersama kader kesehatan dan kader posyandu remaja di Kelurahan Meteseh, bersama-sama mengupayakan pencegahan stunting yang komprehensif. Hasil karya kader dapat diakses di Instagram @metesehcegahstunting dan Website meteseh-cegahstunting.com,” pungkasnya. (deb/bis)