Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan Pendidikan yang penting di Sekolah Dasar. Pembelajaran PJOK di sekolah merupakan bagian dari usaha peningkatan kualitas manusia di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan daya dan pola pikir anak didik agar dapat berfikir dan berperilaku yang baik. Melalui pelajaran PJOK diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada umumnya dan meningkatkan kedisiplinan dan saling bekerjasama pada khususnya. Pelajaran PJOK bukan hanya pengetahuan keolahragaan, namun juga ada praktik. Materi pembelajaran PJOK di SD sangat beragam, salah satu materi pembelajaran PJOK di kelas 5 SD adalah praktik Chest Pass atau sering disebut Teknik Mengoper Bola dari Depan Dada pada permainan bola basket.
Berdasarkan observasi di SD Negeri 2 Pelem ,anak-anak kelas 5 kurang berminat dalam kegiatan praktik bola basket saat pelajaran PJOK, karena guru memberikan contoh secara singkat dan cepat. Hasil belajar PJOK pada materi Chest Pass masih sangat rendah, baru 8 siswa yang mendapat nilai mencapai KKM. Standar KKM pelajaran PJOK di SD Negeri 2 Pelem adalah 75. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh : Pertama, siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi dan saat praktik . Kedua, strategi pembelajaran kurang membangkitkan semangat siswa dalam belajar . Ketiga. siswa
cenderung takut dengan bola basket . Keempat, siswa tidak mau bertanya jika belum paham terhadap materi yang sedang dipelajari.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar. Metode yang digunakan adalah Metode TS ( Tutor Sebaya ). Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, (2005:17) menjelaskan bahwa Tutor Sebaya adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara guru dan siswa. Dalam masalah ini siswa yang ditunjuk membantu teman adalah ketua kelompok masing-masing.
Langkah pembelajaran dengan metode tutor sebaya yang pertama, guru memberikan pengertian dasar tentang materi chest pass. Kedua, membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan tugas yang disesuaikan dengan kondisi di kelas. Ketiga, guru memberikan contoh praktik chest pass dengan runtut dan benar. Keempat, siswa memperhatikan penjelasan guru. Kelima, guru menunjuk dua orang sebagai perwakilan untuk mempraktikan chest pass. Keenam, ketua kelompok memberi contoh kepada anggota kelompoknya dalam praktik chest pass. Ketujuh, guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam materi praktik chest pass. Kedelapan, di akhir pembelajaran setiap siswa
mempraktikkan chest pass secara berpasangan. Kesembilan, guru memberi penguatan kepada siswa secara klasikal.
Metode tutor sebaya mempunyai kelebihan yaitu : Pertama, suasana belajar akan lebih menyenangkan. Kedua, dapat meningkatkan rasa tanggungjawab dan bekerjasama bagi siswa sebagai pelaku tutor sebaya. Ketiga, dapat menambah rasa percaya diri pada pelaku tutor sebaya. Keempat, siswa yang belum paham tidak malu bertanya pada tutornya. Sedangkan kelemahannya ialah tutor sebaya yang dipilih belum tentu mampu menyampaikan materi kepada temannya. Pelaksanaan pembelajaran dengan
metode tutor sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan menambah motivasinya belajar. Siswa yang mengalami kesulitan dalam praktik chest pass tidak malu bertanya pada temannya, sehingga siswa dapat lebih memahami praktik chest pass.
Melalui metode tutor sebaya hasil belajar siswa pada materi chest pass / teknik mengoper bola dari depan dada di kelas 5 SD Negeri 2 Pelem tahun pelajaran 2022/2023 dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata mencapai 85 dan 95 % siswa mencapai nilai KKM.
Oleh :
Istikomah,S.Pd
Guru PJOK SDN 2 Pelem, Blora