JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Mendekati pemilihan umum di bulan April mendatang, suasana politik di Indonesia makin panas. ‘perseteruan’ politik melalui media sosial pun semakin kencang dan masif. Mohammad Toha, anggota MPRRI/DPRRI dari Dapil V Jateng kembali mengingatkan agar masyarakat lebih bijaksana dalam bersikap untuk terus menjaga persatuan dalam Bhineka Tunggal Ika.
“Di tahun politik akan ada banyak informasi masalah sosial dalam masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial. Masyarakat harus lebih bijaksana. Saya yakin masyarakat saat ini sudah pintar dan semakin waspada, karena keutuhan NKRI harus lebih diutamakan,” kata Mohammad Toha saat sosialisasi empat pilar di Gedung Kebangkitan, Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (12/2/2019).
Toha menegaskan bahwa dunia politik hanya berlangsung dalam satu masa saja, dalam hal ini pemilu pada 17 April 2019 yang mencakup Pilpres dan empat Pileg yang terdiri DPD, Pileg Pusat, Pileg propinsi dan Pileg Kabupaten/kota. Bila mana ada konflik setelah selesai proses politik diharapkan tidak berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat selanjutnya.
“Kita harus berkaca pada Pancasila, juga kebinekaan. Akan ada banyak perbedaan pilihan saat pemilu, namun semua untuk tujuan yang sama yakni persatuan Indonesia. Selama ini kita damai hidup bersama dalam perbedaan, dengan memiliki jiwa pancasila munculnya perbedaan bisa diatasi. Jiwa Bhineka Tunggal Ika juga harus dipahami utuh.” Imbuh politisi dari PKB.
Pada kesempatan tersebut, di hadapan kader dan masyarakat dari Ngemplak Boyolali, yang juga masuk Dapil V Jateng, Toha berpesan agar sosialisasi nilai pancasila dan UUD 45 bisa ditularkan pada masyarakat di sekitarnya.
“Harapan utama agar bisa membentuk jiwa dan semangat masyarakat Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI,” tandas Toha. (dea/bis)