JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pemerintah memberikan akses menuju ke objek-objek wisata pada jalan tol Bawen-Yogyakarta yang saat ini telah memasuki tahap lelang.
“Saya inginnya ada ‘exit tol’ pada jalan tol Bawen-Yogyakarta yang bisa menuju tempat wisata yang menuju (misalnya) Borobudur dan Prambanan, itukan menarik,” kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Ganjar juga sepakat dengan adanya penyesuaian rute pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta yang sempat menjadi polemik karena khawatir sejumlah situs cagar budaya bakal terdampak seperti di sekitar Candi Borobudur untuk ruas jalan tol Bawen-Yogyakarta.
“Dengan demikian, rute jalan tol diharapkan tidak menerabas situs-situs penting, tapi di pinggirannya,” ujarnya.
Menurut Ganjar, rute pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta tidak boleh merusak cagar budaya, kalau terpaksa menerjang, maka rutenya harus dibelokkan.
Saat ini, kata Ganjar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menghitung aksesibilitas kecepatan dan trafik manajemen terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.
“Kalau sudah detil dan eksekusi akan saya minta untuk paparan sehingga hal-hal yang ditakutkan publik bisa dikomunikasikan dengan baik,” katanya.
Rute jalan tol Bawen-Yogyakarta adalah Ambarawa, Pringsurat, Magelang, dan Mungkid, kemudian yang memasuki Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah melintasi Bendung, Karangtalun, Minggir, Sleman, serta akan memanjang hingga kawasan Ring Road Utara.
Panjang jalan tol Bawen-Yogyakarta mencapai 77 kilometer dengan total investasi Rp12,139 triliun.
Sejauh ini yang menjadi kekhawatiran banyak pihak terhadap pembangunan dua ruas jalur tol itu adalah keberadaan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, serta daerah sekitar yang keberadaan situsnya masih banyak.(fid/ant)