Tol Maupun Jalan Biasa Macet, Solo-Salatiga Empat Jam 

PADAT: Kepadatan arus balik yang melintas di ruas jalan tol Salatiga- Kabupaten Semarang. ( foto: dekan/ jateng pos)

JATENGPOS. CO. ID, SALATIGA- Arus balik lebaran yang mulai memadati jalanan, baik jalan tol maupun jalan reguler sejak Sabtu hingga Senin ini berimbas kepada kepadatan arus lalu lintas di Salatiga.

Perjalanan dari Solo menuju Salatiga yang biasanya ditempuh sekitar 45 menit lewat jalur tol bisa lebih dari 3-4 jam. Begitu juga arus balik yang melewati jalan konvensional raya Solo Semarang yang biasanya sekitar 1,5 jam bisa lebih dari 4-5 jam.

Berdasarkan pantauan di lapangan , Senin ( 15,/ 4/ 2024) dini hari pukul 01.00, arus balik yang melintasi jalan raya Solo- Semarang macet, toh apabila berjalan hanya merayap pelan- pelan. Kemacetan panjang itu terjadi mulai dari Pasar Ampel Boyolali hingga Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Baca juga:  Banjir Bandang Kaliwungu Diduga Dampak Proyek Tol

Sementara itu sejumlah warga lokal memanfaatkan jalur alternatif agar terhindar dari kepadatan dan kemacetan arus kendaraan di beberapa ruas jalan menuju Kota Salatiga. Sebagai contoh untuk menghindari kemacetan dari arah Karanggede Boyolali menuju Salatiga melewati Jalur Kecamatan Suruh, dan Tingkir Salatiga, pengguna jalan lokal memilih lewat wilayah Kecamatan Suruh, Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan, dan berakhir di Jalan Nanggulan Salatiga.Demikian pula untuk menghindari kemacetan di Ampel- Sruwen- Klero banyak yang masuk ke jalan- jalan kampung yang tembus ke Senjoyo atau Noborejo.

iklan

”Kalau menuju Salatiga lewat Jalan Raya Suruh – Tingkir sudah pasti terjadi kepadatan. Saya pilih jalur alternatif, meski rutenya lebih jauh karena memutar, tapi lebih lancar,” kata Yuli (50) warga Sidomukti, Kota Salatiga kemarin.

Baca juga:  Wabup Banyumas Sebut Kemacetan Saat Lebaran Sudah Jadi Tradisi

Ia pun memaklumi kemacetan ini, karena dalam waktu yang sama ribuan kendaraan menuju jalan tol atau jalan reguler untuk kembali pulang ke Jakarta dan sekitarnya setelah libur lebaran, sehingga terjadi kepadatan arus lalu lintas dimana- mana.

” Inilah serunya Lebaran, kalau tidak padat atau macet, kurang seru,” kata Yuli sembari tertawa. (deb/jan)

iklan