JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Pecinta kuliner, terutama bakmi Jawa, kini punya destinasi baru yang wajib dikunjungi. Di kawasan Solo Baru, Grogol, berdiri sebuah warung yang tak hanya menyajikan makanan, tetapi juga membawa pengunjung bernostalgia ke masa lalu.
Itulah Bakmi Jawa Pak Mindot Lawasan, yang sejak dibuka pada 19 Maret 2025, langsung menjadi buah bibir dan viral di kalangan penikmat kuliner.
Warung ini dengan cepat mencuri perhatian berkat perpaduan cita rasa otentik khas Gunung Kidul dan konsep Jawa Lawasan yang kental. Setiap malam, antrean pelanggan mengular, tak sabar ingin menikmati sensasi menyantap bakmi di dapur tradisional.

- Nuansa Jawa Tempo Dulu dengan Proses Memasak Tradisional
Pemiliknya, Fendi alias Mindot, menjelaskan bahwa konsep warung ini sengaja dibuat untuk menghidupkan kembali suasana Jawa yang klasik. “Tempatnya kami desain penuh dengan unsur kayu Jawa, perabot jadul, dan dekorasi artistik. Kami ingin menghadirkan rasa dan suasana yang sudah jarang ditemui,” jelasnya.
Keunikan lain terletak pada dapur mereka yang masih mempertahankan cara memasak tradisional. Tidak ada kompor gas modern di sini. Semua hidangan dimasak satu per satu menggunakan arang dan wajan baja, metode yang diyakini menjaga konsistensi rasa dan menghasilkan aroma khas yang tidak bisa didapat dari kompor modern.
“Satu porsi dimasak satu-satu, tidak langsung banyak. Memang lebih lama, tapi rasanya benar-benar terasa. Aromanya juga khas karena pakai arang,” ujar Fendi. Proses memasak yang perlahan ini justru memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati suasana, mengobrol, atau sekadar menyeruput teh hangat di meja kayu.

- Resep Rahasia Bumbu dan Pilihan Topping Berlimpah
Kekuatan utama masakan Pak Mindot terletak pada kaldu dan racikan bumbu rahasia keluarga. Fendi dengan bangga menyebut bahwa bumbu yang digunakan adalah hasil olahan sendiri, bukan bumbu instan.
“Kami pakai bumbu bacem yang diramu dari berbagai rempah, ini khas Gunung Kidulan, tapi sudah kami modifikasi jadi racikan yang hanya kami punya,” ungkapnya.
Kaldu ayam yang kaya rasa menjadi dasar untuk bakmi godog, sementara bumbu bacem yang gurih berpadu sempurna dengan mi dan potongan ayam kampung pada menu bakmi goreng.
Selain bakmi, menu andalan lain yang ditawarkan adalah capcay, nasi goreng, dan rica-rica lawasan, semuanya menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama.
Yang membuat pengalaman makan semakin personal adalah beragam pilihan topping tambahan yang bisa dipilih, seperti uritan, kepala ayam, hati, kulit, atau dada. Dengan harga yang bersahabat, mulai dari Rp19.000 hingga Rp30.000, Bakmi Jawa Pak Mindot ingin memastikan semua kalangan bisa menikmati hidangan berkualitas ini.
Bagi Fendi, warungnya bukan sekadar tempat makan, melainkan wadah untuk melestarikan budaya dan rasa. Di tengah gempuran kuliner modern, Bakmi Jawa Pak Mindot Lawasan mengajak kita untuk kembali sejenak ke masa lalu, merasakan kehangatan rasa, dan menghargai proses. (dea/rit)