JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Festival Arakan – Arakan Cheng Ho yang sudah menjadi tradisi tahunan warga Tionghoa, khusunya di Kota Semarang berlangsung meriah, Minggu (27/7/2025).
Tradisi arak-arakan tersebut, merupakan Napak tilas Perjalanan Laksamana Cheng yang memberikan makna akan pentingnya persatuan bangsa dalam ragam kultur budaya dan agama.
Dalam sejarah, Laksamana Cheng Ho merupakan seorang duta dagang dari Tiongkok yang konon pernah singgah ke Pantai Simongan Semarang pada 620 tahun lalu
Kirab atau arak arakan dimulai pada pukul 05.00 WIB pagi yang menempuh perjalanan dari Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok 62 Pecinan menuju Kelenteng Sam Poo Kong Gedung Batu di Jalan Simongan.
Semarak kirab diikuti rombongan dari 15 kelenteng dari dalam dan luar kota Semarang, termasuk dari Jakarta dan Surabaya.
Dari pantauan JATENG POS, sepanjang perjalanan menuju Sam Poo Kong, arak – arakan yang membentuk barisan sepanjang lebih dari 500 meter merupakan kirab agung memperingati pendaratan Laksamana Cheng Ho, mampu menyedot perhatian warga.
Salah satu yang menarik perhatian dalam arak – arakan yakni keberadaan seekor kuda yang disimbolkan sebagai tunggangan Laksamana Cheng Ho.
Tak kalah menarik yakni barisan naga dan barongsai yang diiringi tetabuhan tambur dan gembreng, menambah semarak arak-arakan.
Arak – arakan semakin semarak, saat peserta (liong dan naga), menunjukan aksinya di hadapan ribuan penonton tepat diarea Tugu Muda yang dilanjutkan menuju ke Sam Poo Kong.
Setiba di Sam Poo Kong ribuan peserta kirab, langsung melakukan di sambut pengurus untuk melanjutkan sesi kegiatan selanjutnya. (ucl/rit)