JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Permintaan produk mebel dan kerajinan di pasar global masih sangat potensial dan prospektif. Trend transaksi pasar mebel dunia terus meningkat. Pada akhir tahun 2023 misalnya, tercatat transaksi mencapai angka USD 729 miliar. Jumlah transaksi ini diprediksi akan terus meningkat menjadi USD 766 miliar pada tahun 2024.
Pandangan itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dody Rochimat saat Rakernas dan Rapimnas Asmindo di Semarang.
“Sementara di tingkat regional, pada tahun 2023 untuk pasar Asia mencapai angka USD 169 miliar, dan untuk kawasan Asean, angkanya mencapai USD 13,7 miliar,” kata Dody Rochimat di Hotel Grandhika Jalan Pemuda No 80-82 Semarang, Jumat 19 Januari 2024.
Meski demikian, menurut Dody dari besarnya potensi tersebut, kinerja ekspor sektor industri mebel nasional sampai dengan bulan Oktober 2023 baru mencapai angka USD 1,76 miliar.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 lalu.
“Fenomena ini menjadi suatu ironi bagi bangsa kita karena Indonesia memiliki sumber bahan baku alam yang sangat kaya untuk mendukung industri mebel dan kerajinan, dibandingkan dengan negara-negara kompetitor yang lebih unggul di pasar dunia,” terangnya.
Menyikapi hal itu Asmindo telah menyusun sebuah roadmap industri mebel dan
kerajinan nasional. Roadmap ini memiliki dua tujuan utama yang ingin dicapai, pertama terus mengembangkan potensi ekspor yang ada, dan kedua, meningkatkan penguasaan pasar domestik.
“Asmindo akan fokus bekerja untuk meningkatkan pengembangan industri permebelan dan kerajinan nasional melalui program kerja yang efektif dan mampu memberikan dampak secara masif,” ujarnya.
Ia menjelaskan Asmindo akan menetapkan program kerja secara holistik, sinergis dan terpadu pada setiap bidang yang ada pada lingkup Asmindo.
Program ini mencakup mulai dari bidang bahan baku, produksi, pemasaran dalam dan luar negeri. Kemudian bidang pemberdayaan koperasi dan UKM serta bidang Diklat dan Litbang.
Menurut Dody, tahun 2024 ini merupakan tahun yang penuh tantangan, namun dengan pikiran yang positif, kerja keras dan kebersamaan. “Diharapkan tantangan tersebut dapat menjadi peluang bagi kita semuanya,” katanya.
Ia melanjutkan beberapa program penting dan strategis yang akan dilaksanakan Asmindo di tahun 2024, di antaranya IFFINA, yang merupakan pameran mebel dan kerajinan.
Acara bertaraf internasional ini kembali akan dilaksanakan pada bulan September 2024 mendatang. “Kemudian program penguatan dan fasilitasi UKM mebel dan kerajinan untuk ikut serta dalam proyek pengadaan barang di instansi pemerintah maupun swasta,” terangnya.
Selanjutnya peningkatan networking dan kiprah Asmindo ditingkat regional dan global, melalui forum-forum CAFA, AFIC, AHEC dan lain-lain.
Menurutnya, sesuai tema Rakernas dan Rapimnas Asmindo 2024 yaitu “Optimalisasi Dan Sinergi Berkelanjutan Kunci Sukses Pertumbuhan Industri Mebel Dan Kerajinan Nasional”, maka sinergitas antar pihak terkait haruslah menjadi kepedulian bersama.
Ia menambahkan soliditas membangun kerja sama yang harmonis dan sinergis antara pelaku usaha dengan pemerintah baik pusat maupun daerah, serta stakeholder terkait harus terus ditingkatkan.
“Karena ini menjadi faktor keberhasilan program kerja Asmindo ke depan dalam mewujudkan visi dan misinya, baik ditingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya. (Prast.wd/biz/sgt)