Tuan Guru Babussalam dan Pemda Langkat Apresiasi Program BISA Kemenparekraf/Baparekraf

JATENGPOS.CO.ID,  LANGKAT – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) di obyek wisata religi Besilam Babussalam di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Program ini diinisiasi untuk memberikan jaminan kepada wisatawan untuk kembali melakukan perjalanan wisata di tengah pandemi Covid-19.

Garansi yang diberikan yakni deasinasi wisata yang tersentuh program BISA dipastikan telah mematuhi protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan pemerintah. Lantaran telah dipromosikannya kembali obyek wisata religi di Kabupaten Langkat, sejumlah pihak mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kemenparekraf/Baparekraf ini. Tak dapat dipungkiri, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, destinasi wisata adalah sektor yang terdampak cukup serius.

Program BISA Kemenparekraf/Baparekraf memantik semangat pelaku pariwisata untuk dapat bergeliat kembali. Hal itu seperti yang dituturkan oleh Tuan Guru Babussalam Langkat, Zikmal Fuad yang mengapresiasi Kemenparekraf/Baparekraf atas terobosan yang dilakukannya.

Baca juga:  Sudah Siap Rebound, Karangasem Terapkan CHSE

“Tentu saja kami mengapresiasi terobosan yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf dengan program BISA ini. Program ini mencerminkan dua hal yakni penanggulangan Covid-19 dan sekaligus memberdayakan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. InsyaAllah, Allah akan memberikan keberkahan dan keberhasilan dari program ini,” ungkap Tuan Guru, Jumat (16/10/2020).

iklan

Diakuinya, obyek wisata religi di Langkat ini merupakan salah satu yang terdampak cukup serius. Betapa tidak, sebagai obyek wisata religi sudah barang tentu akan didatangi orang dalam jumlah banyak. Sementara hal itu berisiko terhadap penularan Covid-19. Dengan program BISA Kemenparekraf/Baparekraf ini, keresahan itu akhirnya terjawab. Program BISA ini menjadi obat penawar bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke obyek wisata religi di Langkat ini. Berwisata tetap sadar akan kesehatan adalah solusi yang ditawarkan melalui program BISA.

“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparektaf atas program BISA yang menjadi solusi bagi wisatawan untuk berwisata. Mudah-mudahan, atas izin Allah SWT musibah ini segera berlalu dan Indonesia terbebas dari Covid-19,” kata Tuan Guru mendoakan.

Baca juga:  Program BISA Kemenparekraf Bikin Wisatawan Nyaman Melihat Orangutan di Bukit Lawang

Senada dengan Tuan Guru, Wakil Bupati Langkat, Syah Afandi berharap mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program BISA yang diinisiasi oleh Kemenparekraf/Baparekraf ini. Ia meminta di tengah pandemi Covid-19 saat ini program BISA agar diselenggarakan berkesinambungan.

“Karena kita tahu tempat wisata ini adalah tempat wisata religi yang nantinya berharap banyak wisatawan yang datang ke mari yang bisa menggiatkan ekonomi masyarakat setempat dan Pemerintah Kabupaten, Langkat” tutur dia. Dengan digulirkannya peogram BISA ini, Syah Afandi berharap masyarakat lebih sadar betapa pentingnya disiplin protokol kesehatan untuk menghambat laju penularan Covid-19 di Kabupaten Langkat.

“Pemerintah optimistis dengan program BISA ini destinasi wisata di Langkat akan bangkit kembali. Tentunya berwisata di tengah pandemi ini harus mematuhi protokol kesehatan dan setiap pengunjung akan disosialisasikan mengunakan masker, pemeriksaan suhu tubuh dan kewajiban menjaga jarak di lokasi wisata,” ungkapnya.

Baca juga:  Kembalikan Kepercayaan Wisatawan Jadi Kunci Pemulihan Industri Pariwisata

Bagi Syah Afandi, industri pariwisata merupakan sektor yang include di dalamnya terkandung perekonomian rakyat, infrastruktur, aspek kesehatan, sosial, budaya dan lain sebagainya. Untuk itu, ia meminta perhatian khusus kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten Langkat ini.

“Di sinilah peran pentingnya pemerintah pusat mendistribusikan segala sesuatunya kepada Pemkab Langkat untuk sektor kepariwisataan, sehingga nantinya dapat berkontribusi kepada masyarakat, kabupaten dan negara. Karena kami di daerah tidak bisa sendirian, harus ada masukan dan peningkatan SDM seperti apa untuk menyambut wisata religi di kabupaten kami,” demikian Syah Afandi.(*

iklan