Unika Luncurkan Aplikasi Game Gigi

PEJET TOMBOL: Rektor Unika Prof Ridwan Sanjaya dan Drg Teguh Presetyo bersama pejabat pendukung melaunching aplikasi game gigi. FOTO: BAGUS PANJI/JATENG POS
PEJET TOMBOL: Rektor Unika Prof Ridwan Sanjaya dan Drg Teguh Presetyo bersama pejabat pendukung melaunching aplikasi game gigi. FOTO: BAGUS PANJI/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Unika Soegijapranata kembali melaunching game teknologi terbaru yang bisa didownload melalui android di gedung Thomas Aquinas Kampus Unika, Senin (22/10) malam. Kali ini tentang game kesehatan edukasi gigi yang sasarannya untuk anak-anak dengan tujuan memberikan pengetahuan berbagai penyebab penyakit gigi dan pencegahannya.

Ide game edukasi gigi ini digagas Drg Teguh Prasetyo Hery Purnomo Sp KGA yang kebetulan pemilik klinik gigi di Jalan Dr Cipto No 181B kerjasama dengan Unika melalui Rektor Prof Ridwan Sanjaya yang juga pakar IT dalam pembuatannya game edukasi.

Drg Teguh menjelaskan, pihaknya berterima kasih kepada Unika atas idenya yang berkenan untuk bisa bekerjasama membuat game edukasi kesehatan tentang gigi. “Dalam aplikasi game ini semuanya berbentuk animasi ada berbagai macam tokoh kartun yang dibuat dari pihak Unika. Game edukasi kesehatan gigi ini sangat penting untuk dilihat anak-anak dari Paud-SD,” jelasnya.

Baca juga:  Unika Harus Berbagi

Menurutnya, selama ini banyak permasalahan penyakit gigi yang ditakuti anak-anak, mulai sakit linu, gigi keropos dan bakteri juga penyebabnya. Dengan melihat game ini anak-anak bisa ada kehatian-hatian. “Pesan saya, jangan terlalu banyak makan yang manis-manis terutama yang ada gula pasirnya. Ini juga bisa menyebabkan permasalahan pada gigi,”cetusnya.

iklan
            Rektor Unika, Prof Ridwan Sanjaya juga mengapresiasi atas peluncuran game kesehatan tentang gigi dan nantinya bisa dilihat untuk kalangan umum. Ini game edukasi gigi lewat animasi cocok untuk anak-anak. “Perlu diketahui 93 persen orang adalah pengguna android dan game kesehatan gigi ini dibuat ada tujuh level. Game ini juga tidak menyebabkan anak kecanduan dan hanya sebatas pengenalan dan pengetahuan,”ujarnya. (gus)
iklan