JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Rober Christanto akan mengumpulkan seluruh stakeholder Kabupaten Karanganyar untuk melakukan percepatan penuntasan tugas sebelum masa pengabdian berakhir pada 15 Desember 2023. Angka pengangguran yang turun 3 persen dari BPS jadi angin segar dan penyemangat Rober Christanto untuk lebih mensejahterakan masyarakat Karanganyar.
Demikian disampaikan Rober Christanto usai resmi dilantik jadi Bupati Karanganyar periode 2018-2023 oleh Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana di Graha Dhika Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur Jateng, Senin(20/11). Politisi dari PDI Perjuangan itu dilantik bersamaan dengan Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Awaluddin Muuri.
“Segera setelah dilantik ini kita kumpulkan semua dinas, asisten, dan semuanya untuk melakukan percepatan penuntasan program yang belum selesai, kita akan segera selesaikan. Soal kemiskinan, info dari BPS angka pengangguran turun 3 persen, ini jadi penyemangat lebih sejahterakan masyarakat,” terang Rober Christanto.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dihadiri jajaran Forkompimda Karanganyar, Sekda Karanganyar, Jajaran OPD, Camat dan Lurah se Kabupaten Karanganyar serta masyarakat.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengucapkan selamat kepada Bupati Karanganyar dan Pj Bupati Cilacap. Mantan Kapolda Metro Jaya itu meminta keduanya melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas sebagai Kepala Daerah dan Pelayan Masyarakat.
“Terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Jaga iklim kondusivitas wilayah,”katanya
Pj Gubernur Jateng juga mengingatkan Bupati Karanganyar mengenai masalah pengangguran, kemiskinan, angka putus sekolah, dan gizi buruk di Karanganyar. Pasalnya angkanya masih cukup tinggi baik di tingkat kemiskinan, pengangguran hingga gizi buruk.
“Mohon segera ditangani permasalahan itu. Namun potensi wisata terus berkembang dengan baik,”jelasnya
Pj Gubernur Jateng juga berpesan pada dua kepala daerah tetap menjaga netralitas ASN jelang Pilkada serentak dan Pilpres 2024. Keduanya diminta memastikan ASN bebas dari afiliasi dan intervensi partai politik atau pasangan calon.
“Himbau semua ASN untuk menggunakan media secara bijak. Jangan terjebak dalam penyebaran berita hoaks atau memihak pada caleg atau paslon tertentu di Pemilu 2024,”tandasnya. (yas).