Usai Viral Bongpay jadi Penutup Selokan, Warga Jomblang Buka Bersama Marga Tionghoa

RUKUN : Guyub rukun warga Jombang dalam giat bukber Ramadan bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). FOTO : DOK/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Suasana guyub rukun terlihat saat warga keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) melakukan buka bersama warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Kamis (21/3) lalu.

Di Kelurahan Jomblang yang sempat viral adanya Bongpay atau batu nisan Tionghoa yang digunakan untuk penutup selokan. Masalah tersebut sudah diselesaikan dan ternyata warga memang tidak mengetahui Bongpay tersebut.

Baca : 

https://jatengpos.co.id/geger-video-viral-bongpay-buat-tutup-selokan-ternyata-video-dua-tahun-lalu/bejan/

iklan

Dalam kegiatan buka puasa bersama warga Jomblang ini, berlangsung sederhana dengan makan lesehan tanpa batasan sembari bincang bersama semakin menyelimuti kehangatan suasana.

Dewan Pakar PSMTI, Dewi Susilo Budiharjo disela kegiatan, mengatakan bahwa tidak mempermasalahkan insiden Bongpay yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Pelayanan KB MKJP HUT TNI Ke 76 Tahun 2021

Dia pun memaklumi warga tidak mengetahi Bongpay karena benda tersebut sudah ada lama di sana.

“Ini kita tetap sedulur, saya lahir sebagai keturunan Tionghoa, tapi Saya Indonesia,” ungkap Dewi di sela kegiatan.

Dijelaskan, buka bersama ini digelar dengan dasar pemikiran bahwa kaum Tionghoa dan warga Muslim bersaudara. Pihaknya ingin turut berbagi dan merasakan kebahagiaan saat Ramadan.

“Ini sebagai bentuk toleransi dan keguyuban di tengah keberagaman warga Semarang. Sebuah keterkejutan saya dan kegembiraan bahwa di Kelurahan Jomblang jadi sebuah kelurahan percontohan moderasi beragama. Saya senang hati ketika kita bukber disini,” ungkapnya.

Tak hanya buka bersama di Jomblang, sebelumnya PSMTI juga melakukan berbagi takjil di masjid-masjid. Ke depan, juga akan ingin mengadakan bersama dengan anak-anak panti asuhan.

Baca juga:  PAPDESI Tagih Janji Jokowi Realisasikan 5 Persen Dana Operasional Desa

Lurah Jomblang, Henry Nurcahyo mengatakan, buka bersama kaum Tionghoa dengan warga Jomblang ini menjadi momen pertama kali sepanjang sejarah.

“Kami berharap, buka bersama ini semakin menambah ikatan persaudaraan, mewakili warga Jomblang, kami bahagia dan berterimakasih kepada PSMTI karena sufsh berkenan mengadakan bukber di Kelurahan Jomblang,” ucapnya.

Henry mengungkapkan, Kelurahan Jomblang memang menjadi kelurahan percontohan moderasi beragama ditetapkan oleh Kementerian Agama. Hal itu karena keguyubrukunan warga yang berbeda agama.

“Di perkampungan yang mempunyai agama beragam ini, kami saling menja dengan kerukunan satu sama lain,” tutup Henry. (ucl/rit)

iklan