Utamakan Perberdayaan Potensi Ekonomi dan Wisata Desa

Monev KKN Univet

MONITOR EVALUASI: Tim Monev KKN Univet Bantara Sukoharjo saat memantau realisasi pengembangan KKN di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Ngawi.
MONITOR EVALUASI: Tim Monev KKN Univet Bantara Sukoharjo saat memantau realisasi pengembangan KKN di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Ngawi.

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Univet Bantara Sukoharjo di sejumlah wilayah sudah mulai menjukkan hasilnya. Seperti pengembangan potensi wisata alam dan wisata sumber air di desa Karangrejo, kecamatan Kendal kabupaten Ngawi, yang merupakan kaki gunung Lawu.

Hingga realisasi pengembangan bumi perkemahan di lahan seluas tujuh hektar di kaki gunung Lawu. Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Prof. Dr. Ali Mursyid yang berkesempatan langsung melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, memantau langsung kegiatan mahasiswa KKN.

”Pada tahap monev ini proses KKN memasuki tahap akhir penyelesaian program kerja unggulan masing-masing kelompok. Program kerja unggulan dibuat berdasarkan rapat bersama masyarakat. hasilnya sudah mulai kelihatan, ada produk yang dihasilkan, ada program pemberdayaan masyarakat yang sudah berjalan. Karena sesuai slogan KKN bawah bersama masyarakat memberi manfaat,” kata Prof Ali Mursyid, Selasa (17/9).

Baca juga:  Pemprov Kerahkan Satpol PP dan Linmas Awasi Protokol Kesehatan di Pasar Jateng

Tim monev terbagi atas tiga wilayah yakni di kecamatan Jogorogo, Ngawi, dipimpin Rektor Univet Prof Ali Mursyid. Tim kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dipimpin wakil Rektor Dra. Dewi Susilowatidan humas Univet Ir. Catur Rini. Juga tim monev di Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi dipimpin wakil rektor Dr. Herry Agus Susanto dan Dekan FISIP Drs. Joko Suryono. Lebih lanjut dikatakan, selama monev, tim melihat hasil produk unggulan yang telah dibuat bersama masyarakat. Di antaranya pupuk, produk makanan olahan untuk pemberdayaan ekonomi, pengembangan desa wisata, rumah baca, kegiatan mental spiritual.

iklan

“Mahasiswa juga diharapkan membuat fi lm pendek dari kegiatan mereka selama KKN, sebagai wujud nyata pertanggungjawaban karya mereka yang berguna untuk masyarakat desa, mahasiswa dan almamater,” imbuh Joko Suryono.

Baca juga:  KPU Sebut Pemilih Dilarang Mendokumentasikan Pencoblosan Di Bilik Suara

KKN periode I tahun 2019 ini diikuti sebanyak 778 mahasiswa KKN yang terdiri dari 565 mahasiswa regular dan 214 mahasiswa nonregular. Peserta KKN diterjunkan di 67 Desa meliputi kabupaten Ngawi Jawa Timur 3 kecamatan, kabupaten Gunung Kidul Jogjakarta 2 kecamatan dan wilayah Provinsi Jawa Tengah di kabupaten Sragen 1 kecamatan, kabupaten Sukoharjo tiga kecamatan, kabupaten Karanganyar 2 kecamatan, kabupaten Klaten 1 kecamatan, dan kabupaten Wonogiri di 3 kecamatan.

KKN yang dimulai pada 3 Agustus akan berakhir pada 5 Oktober dan seluruh mahasiswa akan ditarik kembali ke kampus, mempresentasikan karya nyatanya selama KKN. (dea/bis/rit)

iklan