Wakil Bupati Judek Mikir Kemiskinan dan Kekeringan Wonogiri

Wabup Wonogiri Edi Santosa tengah memberikan ceramah umum dikampus Staimas Wonogiri, Sabtu (4/8). (bagusarengat/jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, WONOGIRI – Wakil Bupati Wonogiri Edi Santosa merasakan judek mengatasi masalah kemiskinan dan kekeringan di wilayah Kabupaten Wonogiri. Menurutnya masalah itu terjadi sejak dahulu kala. Sampai sekarang belum menemukan solusi yang tepat sehingga tidak terjadi lagi masalah kekeringan di Wonogiri sisi selatan.

Pengakuan itu dikemukakan terbuka pada kuliah umum Sabtu (4/8) di di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Pokoh Wonoboyo Wonogiri. “Sejak jaman dulu kala, kekeringan di Paranggupito sangat sulit. Nganti judek (pusing sekali). Kita ajukan proposal ke pusat. Kita usulkan mengangkat air laut menjadi air tawar, seperti di Arab Saudi. Ternyata biaya banyak sekali. Pertanyaannya duite sopo,” kata Wabup kader Golkar ini.

Baca juga:  PKS Brebes Ajak Warga Rawat Cinta Untuk Ibu

Upaya yang dilakukan Edi Santosa tidak dilakukan sendiri. Baik ketika dia menjabat sebagai wakil rakyat, beberapa periode, maupun setelah kini duduk menjadi Wakil Bupati. Bahkan saat menjadi Anggota DPRD Wonogiri, sebagai wakil pemerintah Wonogiri berniat bekerja sama dengan pemerintah jiran (tetangga), yakni Kabupaten Wonosari DIY dan Kidul dan Pacitan Jawa Timur. Namun tidak ada tindak lanjut.

Sebagai solusi, lanjut Wabup, pemerintah hanya bisa menyelesaikan secara seremonial. Yaitu memberikan bantuan air bersih, ketika musim kemarau tiba. Namun menurutnya itu tidak cukup. Karena hanya sesaat dan bersifat sementara. Maka dari itu, kini pemerintah berupaya melakukan pengeboran sumber mata air tawar. Sudah beberapa kali di lakukan namun sering mengalami kegagalan. Beberapa titik yang sedang dikerjakan antara lain di luweng Pace Paranggupito, dan Gambir Manis Pracimantoro. Namun sampai sekarang, prosentase keberhasilanya masih jauh dari yang diharapkan.

iklan
Baca juga:  Bank Jateng Kembalikan Rp 1,6 Miliar Uang Nasabah di Klaten Korban Skimming

Hal lain, menurut Wabup, angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri masih tinggi. Yakni mencapai 12,90 persen. “Angka kemiskinan kita masih 12.90 persen pada tahun 2017. Wonogiri masih ketinggalan dengan Kabupaten lain. Bahkan masih ada 1000 penderita penyakit gondok di Kismantoro. Di bidang investasi dan teknologi, Wonogiri juta ketinggalan,” kata Wabup. Karena itu, sebagai solusinya, pemerintah Wonogiri hadir untuk memberikan solusi. Para penderita gondok akan dioperasi gratis secara simultan. Infrastruktur perlahan dibenahi.

Di bidang pendidikan, Wonogiri jugga tertinggal. Misalnya, Wonogiri belum memiliki perguruan tinggi. Karena itu Wabup mengaku bersyukur dan berterima kasih, telah berdiri Kampus STAIMAS. Wabup mendorong mahasiwa dan dosen harus bahu membahu agar kampus ini semakin maju, dan ke depan bisa menjadi universitas. (fid/bgs)

Baca juga:  Puluhan Anak Difabel Dilatih Olah Sampah Plastik
iklan