JATENGPOS.CO.ID, PURWOREJO – Teknologi berkembang pesat sampai ke desa-desa. Ini berarti masyarakat diminta juga untuk dapat beradaptasi secara sukarela supaya tidak ketinggalan zaman yang serba teknologi ini. Wawasan masyarakat melek teknologi tersebut, bagi Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, tidak bisa dianulir oleh karena zaman telah memaksa kita untuk menerimanya.
“Mari berperan dan berkontribusi secara aktif dengan teknologi. Jangan takut, asal kita bisa memakainya dengan mengedepankan etika ketimuran kita,” kata Heri Pudyatmoko dalam Sosialisasi Non Perda di Purworejo, Minggu (25/09/2022).
Beretika dalam teknologi, menurut Heri, adalah penyeimbangan dari wawasan teknologi yang berlangsung pesat. “Kalau cuma tahu dan bisa memakai atau menggunakan teknologi saja, tanpa etika, itu bisa jadi blunder buat kita dan generasi setelah kita nantinya,” ungkapnya.
Heri menambahkan wawasan teknologi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, sangat penting untuk dimiliki. Hal ini karena kemudahan dalam dunia teknologi sangat bisa membantu pola-pola konvensional dalam masyarakat menjadi lebih praktis. “Kita bisa bertransaksi lebih cepat, update, dan sebagainya,”
Aktivis media Jawa Tengah, Adib, menjelaskan kepraktisan teknologi masih belum bisa menyeluruh menyentuh semua elemen masyarakat, sehingga tidak dapat disamaratakan antara masyarakat desa dan masyarakat yang ada di perkotaan dalam bersosial era teknologi.
“Masih belum bisa menjangkau semua elemen. Ini berarti, sikap orang yang sudah melek teknologi juga perlu melihat apakah orang yang diajak bersosial itu, misalnya dalam komunikasi, itu sejalan dengannya,” jelasnya.
Menurutnya, seringkali suatu hal atau informasi, khususnya masyarakat yang sudah melek teknologi, misalkan mereka yang aktif bermedia sosial, menyamaratakan kondisi sosial yang ada di masyarakat, sehingga hal tersebut justru menimbulkan justifikasi sepihak.
Amat, pemuda Purworejo menjelaskan bahwa di Purworejo sudah mulai secara perlahan menggunakan teknologi dan digitalisasi, meskipun masih banyak masyarakat yang ada di daerah-daerah masih banyak yang belum bisa. “Perlu untuk edukasi, kan sekarang pemerintah juga sering menggunakan aplikasi untuk berinteraksi dalam programnya kepada masyarakat,” ungkapnya. (sgt)