JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Walkot Pekalongan HM Saelany masih focus mengatasi dampak musibah banjir rob. Langkah penanganan terus dilakukan. Bagaimana ?
Terungkap, jumlah kerugian bencana banjir rob mencapai Rp1,4 miliar. Kerugian tersebut timbul dari kerusakan tambak sebesar Rp1,04 miliar, tanggul jebol sebesar Rp 150 juta, rumah yang mengalami kerusakan sebesar Rp 192 juta, dan kerusakan lainya sebesar Rp 71 juta. “Sementara itu yang kami data. Nanti akan kami inventarisir lagi kerusakan yang ada dan akan kembali dilaporkan,” tutur Kordinator Posko Induk Darurat Bencana, Sri Budi Santoso.
Selanjutnya, Pemkot Pekalongan tetap menyalurkan bantuan paket logistik bagi korban terdampak. Pemkot menyiapkan 9.000 paket bantuan sembako berisi 2,5 kilogram beras dan 5 bungkus mie instan. Rincianya, dari 9.000 paket logistic, sebanyak 7.500 akan disalurkan di Kecamatan Utara dan 1.500 lainnya di Kecamatan Barat. “Sebenarnya korban terdampak sekitar 14.000 KK. Namun untuk bantuan yang sudah siap baru 9.000 paket. Untuk yang belum mendapatkan, kami masih mengusahakan bantuan dari provinsi dan pusat. Bantuan sudah siap dalam bentuk beras dan tersedia di Bulog. Tinggal masalah administrasi surat-menyurat. Nanti bantuan beras akan ditambah mei instan dari Pemkot Pekalongan, dan dibagikan kepada yang belum masuk data 9.000 penerima,” beber Sri Budi Santoso.
Sedangkan anggaran tak terduga yang diplot Pemkot untuk tahun 2017 sebesar Rp 2,25 Miliar. Dari jumlah itu, Rp1,5 miliar sudah digunakan seketika untuk penanganan darurat. Sedangkan Rp 241 juta, sebelumnya sudah digunakan untuk pengembalian dana BOS ke pusat. Sisanya sebesar Rp 500 juta, masih ada di kas daerah dan akan diinventarisir penggunaannya kembali.
Mengenai perbaikan rumah yang rusak akibat terdampak banjir, Camat Pekalongan Utara, Yos Rosyidi mengatakan, tahun depan akan ada Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pusat. Anggaran tersebut, akan difokuskan untuk perbaikan sejumlah rumah yang rusak di beberapa wilayah. “Tahun depan ada bantuan stimulan dari pusat. Itu jumlahnya cukup besar yakni Rp15 juta per rumah itu nanti dapat digunakan untuk perbaikan,” jelas Yos.
Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz mengatakan bahwa bencana merupakan sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Pemkot berusaha maksimal melakukan langkah penanganan dan menanggulangi. “Kita bersama sama sudah maksimal. Tapi, mungkin tetap dianggap kurang atau masih ada kekurangan ini. Tidak apa apa, yang penting kita bekerja untuk masyarakat,” kata Walikota.
Sesuai catatan Posko Induk Tanggap Darurat di wilayah Kecamatan Utara, yang merupakan lokasi terdampak paling besar, sedikitnya 2.499 rumah mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat 44 hektar tambak rusak, 9 sekolah dan 26 rumah ibadah juga rusak. Dari 2.499 rumah yang mengalami kerusakan, 949 mengalami kerusakan ringan. Rincianya di Bandengan sebanyak 526 rumah, di Padukuhan Kraton sebanyak 79 rumah, di Panjang Wetan 2 rumah, di Panjang Baru sebanyak 342 rumah. Selanjutnya 820 rumah, tercatat mengalami kerusakan sedang berada di Bandengan sebanyak 224 rumah, Padukuhan Kraton 76 rumah, Panjang Wetan 31 rumah, dan Panjang Baru 489 rumah. Kemudian 730 rumah lainnya, mengalami kerusakan berat masing-masing sembilan rumah di Padukuhan Kraton, Panjang Wetan sebanyak 21 rumah, dan Panjang Baru 700 rumah. Tambak yang rusak, 30 hektar di Bandengan, 1.000 meter persegi berada di Panjang Wetan, dan 12 hektar berada di Panjang Baru. Di Bandengan juga terdapat 3 sekolah dan 4 rumah ibadah rusak, di Padukuhan Kraton terdapat 3 sekolah dan 4 tempat ibadah rusak, serta 3 sekolah dan 18 rumah ibadah rusak di Panjang Baru.
Selain itu, jebolnya tanggul di Slamaran sepanjang 110 meter dan di Pantaisari sepanjang 40 meter. Kerugian di taksir Rp 970 juta. Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih menyatakan Pemkot Pekalongan sudah menetapkan penggunaan dana tak terduga sebesar Rp 1,5 Miliar. Sebagian anggaran digunakan untuk pemberian bantuan logistik korban terdampak. Sebagian lagi akan digunakan untuk pembenahan sementara infrastruktur yang rusak. Sementara, warga juga sempat terserang penyakit gatal-gatal. Untungnya Posko Induk di PMI dan Dapur Umum di GOR Jetayu sigap melayani masyarakat korban banjir. Petugas membagikan ribuan salep gatal secara cuma cuma. (nul/dik)