Walikota Semarang Resmikan TPS Ramah Lingkungan

Walikota Semarang Hendrar Prihadi ketika menyaksikan aneka produk hasil kerajinan masyarakat. FOTO : SIGIT HERMAWAN/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – “Jujur harus diakui bahwa pembangunan baru terasa setelah Presidennya Pak Jokowi,” tegas Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, disela-sela kegiatan Peringatan Hari Bhakti PU (pekerjaan umum) ke-72.

Walikota Semarang yang biasa disapa Hendi itupun bahkan secara rinci menyebut beberapa contoh hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi di Kota Semarang.

“Kita bisa lihat sendiri bagaimana Kampung Bahari di Kota Semarang telah dibangun sedemikian cepat, belum lagi jalan tol yang pembangunannya berhenti sejak tahun 1997, kini telah dibangun kembali di era pak Jokowi”, rinci Hendi.

Untuk itu semangat pembangunan ini penting untuk kita sengkuyung bersama-sama dengan terus saling bersinergi dalam segala hal. Salah satu bentuk sukses sinergitas itu setidaknya terlihat dari berkurangnya jumlah wilayah kumuh di Kota Semarang.

Tercatat pada awal tahun 2016 setidaknya ada 415 Ha wilayah kumuh yang ada di Kota Semarang. Luasan tersebut kemudian menyusut drastis di awal tahun 2017, dengan hanya menyisakan wilayah kumuh seluas 361 Ha.

Dalam melakukan upaya pengentasan wilayah kumuh, Pemkot menjalankan program Kampung Tematik pada 113 Kelurahan di Kota Semarang.Sementara Presiden Jokowi melalui Kementrian PUPR menjalankan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang tersebar di 38 Kelurahan di Kota Semarang.

Bertepatan dengan Peringatan Hari Bhakti PU Ke-72 di Kota Semarang (27/11), Pemkot kembali bersinergi dengan meresmikan TPS 3R untuk merangsang masyarakat agar lebih peduli lagi kepada lingkungan Kota Semarang.

Bertempat di kelurahan Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) dengan konsep Reduce. Reuse, Recycle tersebut diinisiasi untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola TPS-nya.(sgt)