JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar acara Waqf Goes To Campus di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Rabu (6/11/2024).
Kegiatan ini memperkenalkan gerakan Indonesia Berwakaf untuk mendorong kesadaran tentang pentingnya wakaf uang dalam mendukung kemajuan pendidikan dan kesejahteraan umat, bagi mahasiswa dan akademisi kampus.
“Melalui wakaf uang, kita bisa menciptakan dana abadi pendidikan berbasis wakaf yang menjangkau potensi besar dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum,” ujar Ketua BWI, Prof Kamaruddin, saat membuka acara.
Wakaf uang diharapkan dapat memberikan manfaat besar, terutama bagi kelompok rentan seperti kaum miskin, yatim, dan difabel. Dana ini nantinya akan dikelola oleh nazhir BWI atau nazhir kampus dengan skema investasi syariah, seperti sukuk.
Inisiatif ini juga didukung platform wakaf untuk memaksimalkan potensi wakaf produktif yang fleksibel, berbeda dengan zakat. “Satu wakaf dapat dilihat masyarakat secara nyata melalui kolaborasi dengan bank dan lembaga lainnya,” ujar Kamaruddin.
Disampaikan Kamaruddin, potensi waqaf yang dimungkinkan terkumpul dalam program ini sekira Rp 180 triliun per tahun.
Rektor UNS, Prof. Hartono, mengungkapkan dukungannya terhadap gerakan ini. “UNS siap merancang peraturan untuk pengelolaan dana abadi, salah satunya dari wakaf. Salah satu implementasinya untuk beasiswa, ini akan kami mulai tahun depan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Rektor UIN RM Said Surakarta, Prof Toto Suharto, yang menyoroti tingginya indeks kedermawanan di Indonesia dan peluang besar mengarahkan potensi ini untuk dunia pendidikan.
Acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BWI, UNS, dan UIN RM Said Surakarta. Kegiatan dilanjutkan dengan seminar bersama Dr. Imam Teguh Saptono, pakar wakaf nasional, dan Toni Prianto dari Kementerian Keuangan RI. (dea)