JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Warga Desa Masin Kecamatan Warungasem mendesak agar PT Waskita menghentikan lalu lalang dump truk pengangkut tanah selama sepekan kedepan. Itu sebagai tanda PT Waskita ikut berkabung atas meninggalnya warga Maulida Desa Masin akibat tertabrak dump truk PT Waskita. Bagimana ?
Kades Masin Sugiato membeberkan, pemerintah desa tidak bisa mencegah atau menghentikan aksi warga yang memblokir jalan. Sebab, wargaDesa Masin Kecamatan Warungasem masih marah pada sopir sopir dump truk pengangkut material tol. “Kami minta PT Waskita menghentikan aktivitasnya selama seminggu di akses jalan di Desa Masin. Itu juga sebagai tanda berkabung,” terang Kepala Desa Masin, Sugianto saat pertemuan dengan PT Waskita serta Kapolres Batang di Balai Desa Masin pada Senin (4/12) siang.
Senada, family korban, Mustofa yang juga warga Desa Masin menganggap, armada pengangkut matrial proyek jalan tol yeng melewati Desa Masin sampai Desa Cepagan, Kecamatan Warungasem selalu ugal-ugalan membahayakan warga dan over muatan. Selain itu, juga tidak pernah ada kejelasan ganti rugi terhadap kerusakan yang terjadi akibat proyek tol. Kades Masin juga mendesak agar PT Waskita bertanggung jawab terhadap keluarga korban. Warga menuntut perbaikan jalan yang rusak dan penerangan jalan pada akses lintasan jalan menuju Tol Batang-Pemalang di Desa Masin Kecamatan Warungasem.
Menanggapi hal ini, perwakilan PT Waskita yang datang berjanji akan menyampaikan tuntutan warga ke pimpinanya. Yang jelas, PT Waskita berjanji akan memperbaiki kerusakan jalan jika proyek tol sudah selesai pada Maret 2018. Sementara, hingga Senin (4/12) siang, warga masih memblokir akses jalan Tol Batang-Pemalang dengan bamboo, kayu, bangku dan batu batu. Sebelumnya, pada Minggu (3/12) malam. Warga juga mrusak dump truk dan kendaraan milik PT Waskita. Aksi pemblokiran akses jalan Tol Batang-Pemalang tersebut dipicu kecelakaan antara sepeda motor Nopol G 5611 CC dengan dump truk pengangkut tanah Nopol H 1365 NW milik PT Waskita yang menewaskan Maulida Arifiyati (19) warga Desa Masin. Warga meletakan kayu, palangan bambu dan batu ditengah jalan agar tak bisa dilewati truk. Akibat pemblokiran akses jalur Tol Batang-Pemalang, aktivitas truk pengangkut tanah untuk pengurukan proyek tol berhenti total.
Sedangkan jenasah Maulida (19) warga Desa Masin sudah dimakamkan pada Senin (4/12) pagi di Tempat Pemakaman Umum Desa Masin Pemakaman diikuti ratusan warga Desa Masin dan sekitarnya. Puluhan anggota Polsek Waruingasem dan Polres Batang juga tampak berjaga jaga. Tampak Kapolres Batang, AKBP Edi Suranta Sinulingga ikut menghadiri proses pemakaman korban. Setelah proses pemakaman, Kapolres lalu berusaha melakukan mediasi antara keluarga korban, warga Desa Masin dan PT Waskita. “Kita berusaha memediasi keluarga korban, warga Desa Masin dengan pihak PT Waskita,” ujar Kapolres Batang.(dik)