Warga Kawasan Merapi Diimbau Tetap Waspada

Sejumlah warga melintas dijalan Boyolali-Magelang dengan berlatar belakang Gunung Merapi yang mengeluarkan asap putih atau solfatara di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (7/6). Menurut data BPPTKG DI Yogyakarta aktivitas Gunung Merapi pada periode pengamatan Kamis (7/6) pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, tercatat mengalami dua kali hembusan, satu kali gempa tektonik lokal, dengan status masih 'Waspada'. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, saat merayakan Lebaran diimbau tetap waspada, kata Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompinca) Selo.

“Kami mengimbau warga di daerah KRB Merapi yang hendak berlebaran di kampung halaman tetap waspada memantau perkembangan Merapi,” kata Camat Selo Jarot Purnomo, di Boyolali, Senin.

Menurut Jarot Purnomo warga bisa memantau langsung kondisi puncak Merapi dan meminta informasi dari instansi terkait soal perkembangannya. Kondisi Merapi hingga kini statusnya tetap waspada.

Jarot mengatakan pihaknya berharap warga yang mudik ke wilayah Selo atau melintas jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tetap berhati-hati karena jalan itu, merupakan jalur alternatif.


Baca juga:  PLN Pekalongan Yakin Ketersediaan Pasokan Listrik Lebaran

Warga setibanya di kampung halaman Kecamatan Selo agar menjaga kesehatan karena abu erupsi Merapi sangat mengganggu terutama pernapasan dan pengelihatan.

“Kami melarang masyarakat untuk sementara mendaki Merapi sampai dinyatakan aman dalam level normal kembali. Pendakian ke puncak ditutup sejak Merapi Meletus,” katanya.

Menyinggung soal rencana kegiatan Lebaran, Jarot menjelaskan pihaknya sesuai keputusan Pemerintah akan melaksanakan Sholat Idul Fitri yang akan digelar di lapangan Desa Samiran Kecamatan Selo, pada Jumat (15/6).

Warga yang tinggal masuka KRB seperti Desa Tlogolele Selo Boyolali tetap berlebaran di kampung halaman dan mereka seperti biasa setelah menjalankan Sholat Idul Fitri bersilatuhrami ke sanak saudara, teman, dan para tetangga.

Baca juga:  PAD BPTJ Wilayah Purwodadi Menurun, Pengelola Diminta Lebih Kreatif

Menurut Kepada Desa Tlogolele Widodo berlebaran di kampung halaman masing-masing seperti adat jawa mereka saling bermaaf-maafan usai Sholat Idul Fitri. Namun, warga tetap diminta waspada karena Merapi statusnya waspada.

“Warga Lebaran di kampung halaman dan mereka diimbau tetap waspada,” kata Widodo.

Kepala BPBD Boyolali Bambanga Sinungharjo mengatakan meskipun Merapi statusnya waspada, tetapi warga Tlogolele sudah tidak ada di tempat pengungsian sementara dan mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, pihaknya tetap mengimbau warga tetap berhati-hati dan waspada terhadap perkembangan Merapi.

Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi mengatakan pada pemudik yang mengarah ke Magelang dan sekitarnya dapat memanfaatkan jalur alternatif SSB ketiga kondisi Merapi masih aman tidak terjadi erupsi.

Baca juga:  Tanoto Foundation Dorong Penguatan Literasi dan Numerasi Pendidikan di Jateng

“Pemudik selama tidak terjadi gangguan Merapi, jalur itu bisa digunakan dan kondisi jalan cukup mulus,” kata Kapolres. (drh/ant)