UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Ada empat kategori kawan saat ini, yakni Pertama, kawan yang pada hari Jumat sudah tidak puasa dan melaksanakan sholat Id. Kedua, kawan yang masih berpuasa di hari Jumat dan akan sholat Id di hari Sabtu besok.
Ketiga, kawan yang sudah tidak berpuasa di hari Jumat, tetapi akan melaksanakan sholat Id di hari Sabtu. Keempat, kawan yang sudah tidak puasa di hari Jumat dan melaksanakan sholat Id pada hari Jumat dan juga Sabtu besok.
Ungkapan tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Semarang, KH Prof Muh. Saerozi di hadapan ribuan warga Muhammadiyah saat menjadi khotib sholat Id di lapangan Alun-Alun Bung Karno Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat (21/4/2023) pagi.
“Ketika masing-masing kawan tadi menyampaikan kepada saya tentang keputusannya, maka saya sampaikan kepada mereka dengan ungkapan yang singkat, jelas, dan sering didengar bersama. ‘Silakan lakukan sesuai keyakinan sampean dengan sebaik-baiknya’. Saya besok juga akan melaksanakan sholat Id di hari Jumat, mudah-mudahan juga berlangsung sebaik-baiknya,” ujarnya.
Ketika ada kawan yang lain lagi bertanya, lanjut Prof Saerozi, mengapa kategorinya berbeda tapi jawabannya sama? Yakni, hanya dengan kata “silakan”.
“Saya jawab sekenanya, bahwa kita ini hidup di Indonesia. Negara ini sejak awal didirikan berangkat dari perbedaan-perbedaan, lalu para pendiri negara ini berusaha menyepakati persamaan-persamaan,” tandasnya.
Menurut Prof Saerozi, tidak mudah mencari persamaan, tetapi para pendiri bangsa Indonesia ternyata berhasil membuktikan dengan melahirkan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Ketika itu ada tokoh Muhamamadiyah, tokoh NU, tokoh nasionalis, dan tokoh Kristen.
“Jadi, sesungguhnya para pendiri bangsa ini adalah teladan mengayuh perahu di tengah perbedaan-perbedaan untuk menciptakan Indonesia yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil, dan Makmur. Tugas pemerintah sebagai mesin negara pada hari ini adalah menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan masing-masing,” lanjutnya.
Dijelaskan Prof Saerozi di balik perbedaan-perbedaan di tubuh umat Islam terdapat persamaan-peramaan yang prinsip. Yakni, kitab sucinya sama, nabinya sama, sholat wajibnya sama, arah salatnya sama, tempat hajinya sama, bulan puasanya juga sama.
“Jadi, kalau umat Islam merasa sangat sulit mencari persamaan dan cenderung memperuncing perbedaan, sesungguhnya sedang di ambang gagal memamahami dirinya sendiri. Di ambang gagal pula menatap masa depan yang panjang untuk generasi di negeri yang kita cintai ini,” jelasnya.
Melalui hikmah menjalankan puasa Ramadhan selama ini, lanjut Prof Saerozi, masyarakat perlu lebih sabar dan bijak menghadapi problem kecil-kecil di tubuh umat Islam, seperti perbedaan Hari Raya saat ini. Apalagi di era media digital ditambah dengan datangnya tahun politik akhir-akhir ini.
“Ada masalah yang sesungguhnya sederhana tiba-tiba menjadi rumit. Problem yang kecil tiba-tiba membubung besar. Namun, ada problem yang sesungguhnya besar menjadi remang-remang. Oleh karena itu, tepat rasanya kita perhatikan pitutur orang bijak bahwa problem yang kecil jangan dibesar-besarkan, problem yang besar sebaiknya disederhanakan, sehingga ketenangan dan ketenteraman dapat terawat,” jelasnya.
Disebutkan, contoh sederhana adalah terselenggaranya ibadah sholat Id yang diadakan di 20 lokasi di Kabupaten Semarang hari ini, berkat dukungan dan apresiasi pemimpin pemerintahan Kabupaten Semarang dapat berlangsung lancar dan khidmat.
“Saya ucapkan terimakasih pada Pak Bupati dan jajaran, Kasatpol PP, Kapolres dan jajaran, Kodim, dan tak lupa pengelola kawasan Alun-Alun ini. Semoga Allah memberi pahala dan kesuksesan kepada mereka di dunia dan akherat,” ungkapnya.
Diketahui, sholat Id digelar PDM Muhammadiyah Kabupaten Semarang di 20 lokasi di 14 Kecamatan di Kabupaten Semarang dilaksanakan serentak pada Jumat (21/4/2023) pagi tadi. Seluruh kegiatan berlangsung lancar dan khidmat diikuti puluhan ribu warga Muhammadiyah yang tersebar di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
“Alhamdulillah berkat persiapan dan kesiapan yang matang di seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) seluruh kegiatan sholat Id di Kabupaten Semarang berlangsung lancar dan khidmat. Tidak lepas berkat dukungan pihak pemerintah dan pelindung keamanan di Kabupaten Semarang,” ujarnya kepada Jateng Pos seusai sholat Id. (muz)