Warga Sragen Keluhkan Pencemaran Air Limbah Bak Lindi TPA Tanggan

TPA: Kondisi Pembuangan sampah di TPA Tanggan, Sragen. Foto: ARI SUSANTO / JATENG POS

JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN — Warga di lingkungan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah di Desa Tanggan, Gesi, mengeluhkan adanya pencemaran lingkungan dari bak Lindi air limbah yang ditangani Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen. Pasalnya, setiap musim penghujan air limbah yang ditampung bak Lindi meluber hingga bocor mengalir ke sungai di lingkungan sekitar TPA. Parahnya lagi, bocoran limbah bak Lindi mencemari lingkungan setempat.

Keluhan itu disampaikan ke Komisi III DPRD Sragen. Bahkan selain kebocoran air limbah yang ditampung baklindi juga
pengelolaan TPS 3R dan perhatian pada para pekerja sektor kebersihan. Sehingga proyek bak Lindi yang dianggarkan mencapai Rp 530 juta ini dinilai tidak maksimal.
Ketua Komisi III DPRD Sragen Sugiyarto menyoroti pemanfaatan Bak lindi yang tak maksimal. Dia mendapat keluhan warga bahwa lindi mencemari warga dari TPA Tanggan. Terlebih saat hujan dan air dari bak lindi meluber. Tidak sekedar luber, air juga menimbulkan bau tidak sedap dan sampai mengalir ke Sungai.
“Kita cek anggaran Bak lindi yang dikucurkan 2023. Pos Anggaran Bak Lindi sekitar Rp 530 juta,” terangny, Senin (10/6).

Baca juga:  Over Kapasitas, Kemenkumham Bangun Rutan Baru di Semarang

Selain itu, pihaknya juga melihat para pekerja di sektor kebersihan dinilai kurang perhatian. Lantas pihaknya mendorong Dinas mengupayakan untuk mereka mendapatkan cukup perhatian kesehatan. “Seperti misalnya mereka diberi susu setidaknya seminggu sekali. Dengan bekerja di pengolahan sampah bisa sedikit mengurangi beban paru-paru para pekerja,” jelasnya.

Diluar TPA Tanggan, Komisi III juga mendapatkan fakta bahwa TPS 3R yang tersebar di sejumlah titik tidak beroperasi maksimal. Bahkan menurutnya 90 persen TPS 3R tidak berfungsi seperti yang diharapkan.


“Pembangunan TPS 3R juga ada masukan bahwa tidak seperti yang diharapkan. Harusnya bisa memanfaatkan dengan baik menjadi nilai tambah dalam mengolah sampah tapi tidak optimal,” selorohnya.

Baca juga:  SIG Gandeng JAMDATUN Soal Hukum

Sementara Kepala DLH Sragen Rina Wijaya menyampaikan akan evaluasi dari temuan DPRD. Pihaknya berupaya perbaikan sebagai tindak lanjut sejumlah temuan tersebut. “nanti sebagai evaluasi kami akan perbaikan lebih lanjut,” kata Rina. (ars/jan)