JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Sejumlah perwakilan dari Paguyuban Warga Terminal Tingkir Salatiga ( PWTTS) mendatangi kantor DPRD Salatiga, Senin (28/10/2024). Mereka mengadu kepada Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit terkait banyaknya bus antar kota antar provinsi yang tidak masuk ke Terminal Tingkir, karena menarik atau menurunkan penumpang di exit tol Tingkir.
Selain itu PWTTS juga menolak rencana pembangunan shelter atau halte yang rumornya akan dibangun di sekitaran Tingkir oleh sebuah perusahaan bus ternama, karena apabila shelter itu dibangun, maka akan mematikan Terminal Tingkir.
Mereka membawa sejumlah spanduk yang diantaranya bertuliskan “ Exit Tol Bukan Terminal Bus,” “ Pasang Water Barier Secepatnya,” “ Warga Menolak Shelter/Halte di Exit Tol,” “ UU LLAJ No. 22 Tahun 2009 Paham Ya Dek”.
Ketua PWTTS Wawan Raya mengatakan,kedatangannya menemui Ketua DPRD Salatiga untuk menagih kepada pihak terkait tentang pengadaan water barrier ( pembatas jalan) di exit tol Tingkir karena banyaknya pelanggaran.” Pelanggarannya, menaikkan atau menurunkan penumpang di exit tol Tingkir, bus tidak masuk terminal sehingga hal ini sangat merugikan dan mematikan pelaku usaha di Terminal Tingkir,” kata Wawan kepada Jateng Pos, Senin ( 28/10/2024).
Dikatakan Wawan, pihak PWTTS sudah berkoordinasi dengan pihak Kepala Satpol PP dan Kepala Dishub terkait pengadaan water barrier, namun sampai sekarang belum ada. “ Ketika dipasang water barrier maka bus tidak bisa seenaknya puter balik di exit tol sehingga masuk ke Terminal,” katanya.
Terkait dengan rencana pembangunan shelter bus di sekitaran Terminal Tingkir, Wawan mengatakan, itu masih sebatas rumor yang ia dengar, rencana pelaksanaannya kapan, belum tahu, namun jika itu dilakukan, maka akan sangat mematikan perekonomian di Terminal Tingkir. “ Kita juga menolak rencana pembangunan shelter perusahaan-perushaan otobus ( PO) bila ada. Kita sudah sambat ke Ketua Dewan semoga diakomodir,” katanya.
Sementara, salah seorang pedagang klontong dan nasi bungkus di Terminal Tingkir, Ani (45) mengaku sekarang ini Terminal Tingkir sepi, karena banyak bus yang tidak masuk ke terminal dan lebih memilih puter balik di exit tol Tingkir.” Saya berharap, ada kebijakan semua bus menarik dan menurunkan penumpang di dalam terminal,” katanya.
Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, permasalahan yang dikeluhkan warga terminal Tingkir ini harus segera diselesaikan karena menyangkit UMKM dan pelaku usaha lainnya.” Terlebih bila ada shelter bus PO dibangun, semisal ada 100 penumpag yang turun (di shelter) 70 % untuk mereka ( PO Bus), juga kalau ada naik turun di luar terminal, bagaimana nasib yang ada di terminal,” katanya.
Terkait dengan pengadaan water barrier, Dance sudah berkomunikasi dengan Dishub Salatiga, dari penjelasan Dishub, ada sebuah perusahaan yang akan memberikan water barrier ( program CSR).” Yang penting di bulan November ini water barrier sudah harus terpasang, supaya bus tidak bisa semaunya putar balik di exit tol,” katanya. (deb)
iklan