JATENPOS.CO.ID, SEMARANG – Wakil walikota Semarang, Ir. Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan dukungan penuh kepada Jateng Pos dan Kelas Literasi Guru (KLG) Jateng yang peduli literasi guru dengan mengadakan pelatihan guru menulis artikel ilmiah populer di media massa.
Hal itu disampaikan Mbak Ita, panggilan akrabnya seperti dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, SH. MH, yang hadir di acara ini.
Menurut Wakil Walikota, pelatihan menulis bagi guru merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru.
“Dengan menulis di media massa maka kemampuan guru akan semakin meningkat, tentu ini akan dibarengi dengan kemampuan dalam mengajar di kelas,” katanya.
Untuk itu pihaknya menyampaikan apresiasi pada Jateng Pos dan KLG Jateng yang memfasilitasi kegiatan pelatihan penulisan ini.
Gunawan Saptogiri menambahkan, dunia pendidikan di Kota Semarang semakin berkembang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya penghargaan yang diraih Kota Semarang dibidang pendidikan. Sukses ini tentu tidak lepas dari kinerja Walikota Semarang Hendrar Prihadi bersama Dinas Pendidikan Kota Semarang yang terus melakukan inovasi.
Untuk itu para guru juga harus terus melakukan inovasi dalam melaksanakan tugasnya.
“Pelatihan penulisan artikel ilmiah populer ini merupakan salah satu upaya para guru untuk melakukan inovasi, maka kami mendukung kegiatan yang digagas Jateng Pos bersama Kelas Literasi Guru (KLG) Jateng,” ujar Gunawan Saptogiri, SH. MH, saat membuka Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Massa yang digelar Jateng Pos kerjasama Kelas Literasi Guru (KLG) Jateng. Acara berlangsung di Gedung Pasca Sarjana UPGRIS Semarang, Minggu (12/1/2010).
Kata Gunawan, inovasi ini sejalan dengan program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang ingin memerdekakan dunia pendidikan.
“Kebijakan mas mentri (Mendikbud Nadiem Makarim, red) adalah ingin memerdekan dunia pendidikan,” katanya.
Hal ini mengandung konsekuensi akan banyak urusan pendidikan yang diserahkan ke pemerintah daerah atau sekolah. Tentu saja kebijakan ini ada senangnya dan tidak senangnya. Namun karena sudah menjadi kebijakan tentu kita harus siap melaksanakan.
“Makanya kami selalu mendorong para guru untuk terus meningkatkan kompetensi,” tegas Gunawan Saptogiri.
Tentu saja akan menyulitkan jika para guru tidak meningkatkan kompetensi dan melakukan inovasi.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang mendukung para guru dalam upaya meningkatkan kompetensi dan melakukan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Tahun 2020 ini, pihaknya akan memilih satu sekolah dasar dan sekolah menengah menjadi smart school yang dalam proses belajar mengajarnya memanfaatkan informasi teknologi.
“Kita akan menerapkan bantuan operasional sekolah (BOS) yang berbasis afirmatif dan kinerja, yang proses pembelajarannya menggunakan informasi teknologi,” katanya.
Gunawan Saptogiri menambahkan sebenarnya proses pembalajaran menggunakan teknologi informasi ini sudah dirintis beberapa waktu lalu khususnya untuk SD kelas 6 dan kelas 7.
Namun dengan kebijakan Mendikbud sekarang, kebijakan itu akan diterapkan di semua kelas.
Sementara itu Kasie GTK PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Semarang Dra. Agni Sri Wiryanti, SH, MH yang juga hadir menambahkan, dengan guru bisa menulis bisa menjadi insipirasi anak didik untuk melakukan hal yang sama.
“Peserta didik tentu akan bangga memiliki guru yang bisa menulis, apalagi sampai dimuat di media massa, ini bisa menjadi inspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama,” ujar Agni Sri Wiryanti.
Sementara itu Direktur Jateng Pos Bejan Syahidan mengatakan pihaknya memberi ruang pada para guru untuk menulis di Jateng Pos.
“Kegiatan pelatihan penulisan ini sudah berlangsung 12 kali putaran di Kota Semarang, sedangkan secara keseluruhan sudah berlangsung lebih dari 50 kali di Jateng,” katanya.
Hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng sudah melaksanakan kegiatan serupa sejak tiga tahun ini.
Tukijo, SP.d, dari Ketua Literasi Guru (KLG) Jateng sebagai pemateri menyampaikan, melalui kegiatan ini guru bisa terus melakukan inovasi dan menulis artikel ilmiah populer. Sebagai komunitas guru pihaknya siap memfasilitasi dan melakukan bimbingan teknis sampai guru bisa menulis artikel ilmiah populer yang layak muat di media massa.
“Selain menambah kompetensi, artikel guru yang masuk media massa bisa digunakan untuk menambah angka kredit dan kenaikan pangkat. Satu artikel angka kreditnya 1.5, kalau guru rajin menulis bisa naik pangkat tidak sampai 4 tahun,”katanya. (sgt/jan)