Wisata Edukasi Ramah Lingkungan Kali Pepe Land Dukung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar

BERJUALAN : Warga pelaku UMKM yang berjualan di pasar tumpah Kali Pepe Land Boyolali, hari Minggu (21/8/2022). Foto : Ade Ujianingsih/ Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Yayuk (56) warga Donohudan Boyolali, ramah melayani pembeli yang memilih makanan yang dijualnya, seperti wader goreng, udang goring, jadah, wajik, lupis, mochi, kue lapis, yang sudah dipack seharga 5 ribuan.

Nampak pembeli pun seolah berebut memilih takut kehabisan. “Murah hanya 5 ribu bisa untuk lauk dan cemilan,” kaya Yani, seorang ibu warga Gatak saat membeli dagangan bu Yayuk di Kali Pepe Land, Gagak Sipat, Boyolali, Minggu (21/8/2022).

Yayuk merupakan satu dari sekira 150 warga yang ikut merasakan manfaat ekonomi berdagang di Kali Pepe Land, khususnya disetiap hari Minggu. Kali Pepe Land mendukung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar, ada pasar tumpah semacam bazar aneka kebutuhan masyarakat digelar di lokasi wisata (Sungai) Kali Pepe yang membelah wilayah Boyolali dan Karanganyar, tepatnya di desa Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali.

“Saya biasanya kerja parkir, tapi kalau minggu jualan ikan hias disini, lumayan, gratis tidak ditarik retribusi, dagangan laku karena pengunjung ramai, lumayan lah untuk tambahan penghasilan,” ungkap Anam, salah satu penjual ikan hias di Kali Pepe Land.


Ada banyak dagangan yang dijajakan oleh warga, seperti aneka jajanan seperti cilok, maklor, lenjongan, aneka minuman, gendar pecel, es cream, bakso, gorengan, dan lainnya.

Baca juga:  Yukata Indonesia Support Bobobox - Eiger Gelar Campsite, Dukung Ajang MotoGP Mandalika

Juga ada penjual baju anak, dewasa, bantal, celana, kosmetik, ikan hias, tanaman hias, peralatan dapur rumah tangga hingga asesoris HP juga arena mainan anak.

Dipasar tumpah ini ratusan pedagang pelaku UMKM tersebut sudah tiga bulan terakhir ini bergabung mendulang rejeki di Kali Pepe Land.

Rizki Putra (21) penjual aneka minuman panas dan dingin mengaku setiap hari bisa mempunyai omset minimal 500 ribu minimal, bahkan kalau Minggu bisa sampai 2 juta.

“Kalau Minggu ramai, banyak warga yang datang ada juga rombongan gowes (sepeda santai) yang mampir sini, ramai sampai siang, omsetnya lumayan bisa sampai 2 juta,” kata Rizki.

Gurda, pengelola Kali Pepe Land mengatakan pihaknya membuka diri menyediakan lahan bagi masyarakat sekitar yang ingin berjualan di Kali Pepe Land. Kali Pepe Land memiliki visi misi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar.

“Kami memang mengajak warga ikut jualan disini, apa saja bisa dijual, asalkan produk UMKM, secara gratis tanpa retribusi. Tidak ada tiket masuk juga.” Kata Gurda.

Wisata baru yang sedang viral ini adalah milik dari pengusaha kuliner top, yakni Puspo Wardoyo bos Wong Solo Grup. Dan Kali Pepe Land menjadi salah satu mimpi yang berhasil diwujudkannya, yakni menyediakan tempat wisata edukasi yang ramah lingkungan, murah meriah dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Baca juga:  Hebat, 80 Desa Lunas PBB 100 Persen

Sebelumnya, kawasan tersebut kumuh, gelap, dan kotor. Kini dari tangan pebisnis ulung nekat dan inovatif, Puspo Wardoyo, lokasi tersebut disulap menjadi kawasan wisata menarik, bersih, pusat kuliner murah meriah enak dan utamanya menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Silakan semua bisa datang ke kawasan ini. Gak harus beli makanan. Jalan-jalan menikmati tempat ini bebas. Ini ruang untuk publik, jadi sarana srawung warga. Saya senang kalau warga bisa menikmati kawasan ini,” ungkap Puspo Wardoyo, sebelumnya.

Di kawasan Kali Pepe Land ini dengan kocek pribadi Puspo menyediakan taman yang komplit seluas total 4 hektar, ada sejumlah wahana permainan anak, aneka stand kuliner dengan harga murah, ada sejumlah spot selfie dan yang istimewa ada panggung musik dengan standar konser.

Puspo mengaku terinspirasi di sejumlah kota di Eropa, bahwa tepian sungai juga bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ruang terbuka, mulai dari seni budaya, wisata, kuliner dan kegiatan kegiatan ekonomi lainnya. Tapi di Indonesia kebanyakan hanya dibiarkan kumuh begitu saja bahkan dipakai pemukiman.

Baca juga:  Pemkot Surakarta Imbau Pusat Perbelanjaan Terapkan Protokol Kesehatan

Keberadaan Kali Pepe Land juga mendapat apresiasi dari Anggota DPR RI, Mohammad Toha yang berkesempatan mengunjungi wisata berbasis alam, Kali Pepe Land beberapa waktu lalu.

“Ide menggarap wisata sungai saat ini belum banyak terpikirkan baik oleh Pemerintah maupun kalangan swasta. Seperti di Kawasan Polanharjo, Klaten. Disana, juga menjadi destinasi wisata. Sehingga, kawasan sekeliling juga bisa hidup. Seperti di Kali Pepe Land ini juga. Banyak UMKM yang mengais rezeki di tempat itu,” kata Toha.

Dia memaparkan, aset yang dimiliki pemerintah baik daerah maupun desa dapat memiliki nilai tambah jika dimanfaatkan sebaik mungkin. Selama itu tidak mengganggu ekosistem dan keberlangsungan di kawasan tersebut.

“Asal tidak mengganggu ekosistemnya saja. Jika bisa mendongkrak nilai ekonomi untuk kawasan itu, malah semakin baik,” ujar politikus PKB dari Dapil V Jateng.

Toha mengapresiasi kawasan Kali Pepe Land dikemas secara alami, dengan membiarkan air sungai masih mengalir bahkan jernih bebas dari sampah.

Ia berharap kawasan sungai lainnya juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perekonomian masyarakat. Seperti Kali Pepe Land mendukung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar. (dea/bis)